Tuhan, Allah maha Besar..
terbangun aku dari tidurku dan menangisi kesedihanku..
tak mungkin aku menyimpannya sendiri,
aku selalu berbagi padaMU dalam setiap permasalahanku.
kesedihan dan kebahagiaanku adalah milikMU.
aku selalu nyaman dan lega ketika telah berbagi kepadaMU.seperti pertengahan malam ini aku terbangun, kuceritakan dalam sujudku, kucurahkan dalam do'aku.
segala permohonan kuserahkan, berharap masih ada secercah kebahagiaan untukku..
aku bahagia dengan segala lika liku perjalanan ini. kunikmati setiap bait-bait keruwetan permasalahan yang KAU ujikan Tuhan..
aku percaya atas setiap ujian ini tersimpan kebaikan yang luar biasa hikmahnya.
Allah, Tuhanku yang maha besar. dengarkanlah setiap permohonanku. kabulkan yang benar-benar pantas KAU berikan untukku.
Hanya KAU yang mampu menenangkan hatiku. ketika mereka tak bisa menjadi tempat aku bercerita...
Seperti ada ikatan di jiwa raga ini kepadaMU Tuhan, selalu KAU berikan kekuatan dalam setiap do'a yang ku panjatkan.
Luar biasa sedih ini ya Rabbi, tak henti-hentinya aku menangis dalam lisan yang kusampaikan padaMU.
aku percaya Tuhan, semua ini milikmu.
sehingga aku menyadari, apa yang ku jalani ini atas kehendakMU. setiap hal yang ku lakukan semua karenaMU....
terbalaskan atau tidak atas apa yang aku lakukan, dalam setiap kebaikan dan keburukan, itu kehendakMU Allah, Tuhanku...
aku terlalu lemah, sehingga aku harus menangis untuk mengiringi bahagia dan sedihku. aku meras lega untuk setiap tetesan air mataku...yang mengalir menemani bait-bait do'a permohonanku...
Tuhan, terimakasih untuk terciptanya semua ini.
aku ingin melewati semua ini dan menghadapinya dengan sabar serta keikhlasan. apapun itu, aku ingin kesabaran dan keikhlasan ini menjadi teman hidupku..
Tuhan,
buatlah yang buruk itu menjadi baik,
buatlah yang baik itu akan abadi dalam kebaikan selalu...
tenangkan aku sampai akhir nafasku...
sabarkan aku sampai akhir hidupku...
do'aku padaMU ya Rabbi.....
inilah Tahajudku yang ke sekian kalinya...
walau ini tak sering dalam hidupku'''
seharusnya aku terus bersamaMU Allah Tuhanku!
Senin, 08 Desember 2014
Rabu, 26 November 2014
Penantian
Sudah hampir 4 bulan berlalu, vacum dari blogger ini. Tepatnya 4 bulan yang lau, tulisan terakhirku adalah penantianku di bulan Agustus untuk menerima lamaran dan tunanganmu.
Hari ini ku mulai lagi tulisanku, masih tentang penantian. Penantian bulan Februariku. Tanggal yang sudah kita tentukan, waktu yang terbaik untuk memulai kehidupan yang baru.
Mas Diky ku sayang, jangan khawatir, semoga rezeki pernikahan ini ada untukmu ataupun untukku. Aku berharap Allah memprioritaskan sgalanya untukMu. Memurahkan rezekimu, melancarkan hari-harimu bersamaku.
Sayang, perasaanku begitu kuat untuk perjalanan karirmu, kesuksesanmu. Dimulai dari keinginan untuk mengikuti tes CPNS kementrian beberapa bulan yang lalu. Diantara dua pilihanku berharap kau mengikuti ujian BPK atau Kehutanan. Entah mengapa prasangkaku kepada Allah begitu baik. Aku punya keyakinan yang kuat kau akan menjadi bagian di instansi keuangan ini. Takaburkah aku?
Ya Allah, semoga do'aku untuk calon suamiku ini Kau kabulkan ya Rabby. Izinkan kekasih yang kucintai itu berhasil disini. Begitu bahagianya ketika aku mengetahui hasil ujian TKD dirinya mencapai target. Tak diragukan lagi, kau harus mengikuti tahap kedua. TKB, FGD dan wawancara sekaligus. Bagaimana hasil akhir semua ini ya Allah? Semoga Allah SWT menaikkan derajatmu sayang. Semoga masih ada harapan untuk menjadi keluarga besar BPK.
Semoga Allah mengabulkan do'a ini....
Dua hal yang kunanti saat ini. Penantian tes BPK dan hari H kita berdua sayang.
Semoga dimudahkan. Semoga kita tak pernah salah memilih, dan bisa melengkapi satu sama lain.
Aku mencintaimu calon Imamku. Bimbing aku kelak untuk bisa menjadi istri yang Shalihah....
Aamiin,
Hari ini ku mulai lagi tulisanku, masih tentang penantian. Penantian bulan Februariku. Tanggal yang sudah kita tentukan, waktu yang terbaik untuk memulai kehidupan yang baru.
Mas Diky ku sayang, jangan khawatir, semoga rezeki pernikahan ini ada untukmu ataupun untukku. Aku berharap Allah memprioritaskan sgalanya untukMu. Memurahkan rezekimu, melancarkan hari-harimu bersamaku.
Sayang, perasaanku begitu kuat untuk perjalanan karirmu, kesuksesanmu. Dimulai dari keinginan untuk mengikuti tes CPNS kementrian beberapa bulan yang lalu. Diantara dua pilihanku berharap kau mengikuti ujian BPK atau Kehutanan. Entah mengapa prasangkaku kepada Allah begitu baik. Aku punya keyakinan yang kuat kau akan menjadi bagian di instansi keuangan ini. Takaburkah aku?
Ya Allah, semoga do'aku untuk calon suamiku ini Kau kabulkan ya Rabby. Izinkan kekasih yang kucintai itu berhasil disini. Begitu bahagianya ketika aku mengetahui hasil ujian TKD dirinya mencapai target. Tak diragukan lagi, kau harus mengikuti tahap kedua. TKB, FGD dan wawancara sekaligus. Bagaimana hasil akhir semua ini ya Allah? Semoga Allah SWT menaikkan derajatmu sayang. Semoga masih ada harapan untuk menjadi keluarga besar BPK.
Semoga Allah mengabulkan do'a ini....
Dua hal yang kunanti saat ini. Penantian tes BPK dan hari H kita berdua sayang.
Semoga dimudahkan. Semoga kita tak pernah salah memilih, dan bisa melengkapi satu sama lain.
Aku mencintaimu calon Imamku. Bimbing aku kelak untuk bisa menjadi istri yang Shalihah....
Aamiin,
Sabtu, 19 Juli 2014
August, Please come.... ?
"Perempuan yang mendampingi Diky ini nanti Insya'Allah hidupnya bahagia dunia akhirat"
Kata-kata itu selalu melekat dihati ini ya Allah. Kata-kata yang pernah terucap dari bibir sang Ayah sewaktu di mobil sambil menunggu si Mas membeli nasi bungkus untuk makan siang dirumahnya. Ketika itu aku tak pernah tau tentang hubungan ini, siapa sebenarnya aku didalam kehidupanmu ini?
Aku tidak pernah bisa menolak kuasa Allah dan kehendak-NYA. Ternyata Allah memberi jalan ini agar kita bisa meneruskan perjalanan hubungan ini yang sempat dua kali terhenti kemarin. Aku tidak tau dan tidak berani untuk menerka-nerka ending kisah cinta kita sayang. Biarlah semua mengalir begitu saja dengan cara kita berdua. Kelak hasilnya kita yang akan menikmatinya.
Perkenalan awal tahun lalu yang sempat terputus karena kesan yang tak begitu baik dimatamu, kemudian dipertemukan kembali di akhir bulan April dimana tempat aku bekerja. Kursi tunggu didepan Ruang Rontgen itulah saksi pertemuan kita.
Siapa sangka pertemuan itu menyatukan kita kembali dalam ikatan yang tidak aku mengerti. Kita hanya sesuka hati untuk menjalankannya. Hubungan yang tidak memiliki kepastian. Aku menikmati ini juga dengan rasa keraguan. Aku hanya meniatkan didalam hati, "Kalau memang ini jodohku, pasti kami akan bersama. Semoga lelaki ini baik untuk Agamaku, rizkiku dan keturunanku". Do'a ini adalah do'a yang kupanjatkan selalu untuknya ya Rabb..
Aku kecewa, tapi untuk apa? Toh kita bukan siapa-siapa dan tidak tau untuk apa menjalani semua ini. Ya, itulah gambaran perasaanku ketika aku mendapatkan kabar yang tidak ku mengerti resikonya buat hubungan kita. Bagaimana mungkin aku harus marah pada lelaki yang belum menjadi milikku seutuhnya, disaat itu dia membuat suatu masalah. Ahhhh, sudahlah.... itu hanya kesalahpahaman. Ya, pada akhirnya aku mengerti mungkin ini hanyalah kesalahpahaman. Sempat menghilang, pergi dan tak ingin aku meneruskan permainan ini. Aku merasa semua telah berakhir.....
Aku tak bisa menolak pertemuan ini Tuhan. Ketika aku berharap semua harus berakhir, maka KAU menghendaki semua ini harus dimulai dari sini dan ditempat ini lagi. Disaat aku berniat membuka hati kembali pada yang lain, ternyata KAU menghendaki aku untuk menutupi segera hati ini. KAU perencana yang indah Tuhan. Bagaimana mungkin aku meminta lelaki ini untuk terbaring disini, dikamar ini? Sedikitpun aku tak terlintas harapan untuk merawatnya sakit. Aku hanya pernah terlintas, suatu saat kita akan bertemu lagi disini, dimana perusahaan tempatmu bekerja telah memiliki kerjasama dengan Rumah Sakit tempat aku bekerja. Ya, ternyata Allah memepertemukan kita lagi disini.
Enam hari telah berlalu, masa perawatan telah berakhir. Takut adalah rasa pertama yang terlintas di fikiranku. Mungkinkah ini akan berakhir lagi Tuhan? Iya ataupun tidak, aku telah mempersiapkannya dengan baik. Aku telah mengatur rasa ini. Aku tidak ingin terbuai dalam perasaan ini. Aku bahagia sekali tentunya bisa merawat orang yang telah berhasil mengambil hatiku kembali. Aku semakin menumbuhkan perasaan ini dalam waktu yang begitu cepat. Aku begitu berempati dan bersemangat untuk bisa disampingmu sayang ketika kau terjatuh. Rasanya ingin kuhabiskan 24 jam waktu yang ada. Walaupun ternyata itu tidak mungkin... :-)
Aku begitu bahagia disampingmu, padahal ini akan berakhir. Cepat atau lambat mungkin semua akan selesai disini...
Sampai pada akhirnya apa yang ku fikirkan ini hanyalah sebatas ketakutanku saja. Aku terlalu khawatir untuk semua ini. Padahal aku seharusnya bahagia telah dipertemukan Allah dengan semua ini. Keluarga yang begitu aku kagumi... dan ingin sekali aku menyayangi mereka serta bergabung didalamnya. Oh Tuhan, mimpikah aku untuk semua ini. Aku harus menahan kebahagiaan ini, aku tak ingin kehilanganmu Diky. Ternyata sampai detik ini kita masih melewati berasama....
Aku hampir tak percaya, bahwa aku mau tak mau harus mendengarkan ini semua. Kejutan darimu....
Kau menyiapkan sepasang cincin ini untuk hubungan kita. Pengikat keseriusan hubungan ini. Tahap awal untuk kita bisa melanjutkan ke hubungan yang sesungguhnya...
Allah, mungkinkah kami bisa bersama?
Mas Diky sayang, Abi nya Umi...
Semoga rencana kita di Agustus mendatang dikabulkan Allah. Semoga dipermudah, dilancarkan.... Aamiin..
Aku hanya bisa berdo'a dan berharap padaMU ya Rabbi....
Allahumma Yassir Walaa Tu'assir...
Aku tuliskan sampai disini saja untuk kisah beberapa bulan ini. Semoga cerita bulan besok akan lebih baik ya Tuhan... ya Rabbi...
Aku mencintaimu Mas....
Pipi,
Abi,
Sayangqu Diky Pranata Kusuma...
Kata-kata itu selalu melekat dihati ini ya Allah. Kata-kata yang pernah terucap dari bibir sang Ayah sewaktu di mobil sambil menunggu si Mas membeli nasi bungkus untuk makan siang dirumahnya. Ketika itu aku tak pernah tau tentang hubungan ini, siapa sebenarnya aku didalam kehidupanmu ini?
Aku tidak pernah bisa menolak kuasa Allah dan kehendak-NYA. Ternyata Allah memberi jalan ini agar kita bisa meneruskan perjalanan hubungan ini yang sempat dua kali terhenti kemarin. Aku tidak tau dan tidak berani untuk menerka-nerka ending kisah cinta kita sayang. Biarlah semua mengalir begitu saja dengan cara kita berdua. Kelak hasilnya kita yang akan menikmatinya.
Perkenalan awal tahun lalu yang sempat terputus karena kesan yang tak begitu baik dimatamu, kemudian dipertemukan kembali di akhir bulan April dimana tempat aku bekerja. Kursi tunggu didepan Ruang Rontgen itulah saksi pertemuan kita.
Siapa sangka pertemuan itu menyatukan kita kembali dalam ikatan yang tidak aku mengerti. Kita hanya sesuka hati untuk menjalankannya. Hubungan yang tidak memiliki kepastian. Aku menikmati ini juga dengan rasa keraguan. Aku hanya meniatkan didalam hati, "Kalau memang ini jodohku, pasti kami akan bersama. Semoga lelaki ini baik untuk Agamaku, rizkiku dan keturunanku". Do'a ini adalah do'a yang kupanjatkan selalu untuknya ya Rabb..
Aku kecewa, tapi untuk apa? Toh kita bukan siapa-siapa dan tidak tau untuk apa menjalani semua ini. Ya, itulah gambaran perasaanku ketika aku mendapatkan kabar yang tidak ku mengerti resikonya buat hubungan kita. Bagaimana mungkin aku harus marah pada lelaki yang belum menjadi milikku seutuhnya, disaat itu dia membuat suatu masalah. Ahhhh, sudahlah.... itu hanya kesalahpahaman. Ya, pada akhirnya aku mengerti mungkin ini hanyalah kesalahpahaman. Sempat menghilang, pergi dan tak ingin aku meneruskan permainan ini. Aku merasa semua telah berakhir.....
Aku tak bisa menolak pertemuan ini Tuhan. Ketika aku berharap semua harus berakhir, maka KAU menghendaki semua ini harus dimulai dari sini dan ditempat ini lagi. Disaat aku berniat membuka hati kembali pada yang lain, ternyata KAU menghendaki aku untuk menutupi segera hati ini. KAU perencana yang indah Tuhan. Bagaimana mungkin aku meminta lelaki ini untuk terbaring disini, dikamar ini? Sedikitpun aku tak terlintas harapan untuk merawatnya sakit. Aku hanya pernah terlintas, suatu saat kita akan bertemu lagi disini, dimana perusahaan tempatmu bekerja telah memiliki kerjasama dengan Rumah Sakit tempat aku bekerja. Ya, ternyata Allah memepertemukan kita lagi disini.
Enam hari telah berlalu, masa perawatan telah berakhir. Takut adalah rasa pertama yang terlintas di fikiranku. Mungkinkah ini akan berakhir lagi Tuhan? Iya ataupun tidak, aku telah mempersiapkannya dengan baik. Aku telah mengatur rasa ini. Aku tidak ingin terbuai dalam perasaan ini. Aku bahagia sekali tentunya bisa merawat orang yang telah berhasil mengambil hatiku kembali. Aku semakin menumbuhkan perasaan ini dalam waktu yang begitu cepat. Aku begitu berempati dan bersemangat untuk bisa disampingmu sayang ketika kau terjatuh. Rasanya ingin kuhabiskan 24 jam waktu yang ada. Walaupun ternyata itu tidak mungkin... :-)
Aku begitu bahagia disampingmu, padahal ini akan berakhir. Cepat atau lambat mungkin semua akan selesai disini...
Sampai pada akhirnya apa yang ku fikirkan ini hanyalah sebatas ketakutanku saja. Aku terlalu khawatir untuk semua ini. Padahal aku seharusnya bahagia telah dipertemukan Allah dengan semua ini. Keluarga yang begitu aku kagumi... dan ingin sekali aku menyayangi mereka serta bergabung didalamnya. Oh Tuhan, mimpikah aku untuk semua ini. Aku harus menahan kebahagiaan ini, aku tak ingin kehilanganmu Diky. Ternyata sampai detik ini kita masih melewati berasama....
Aku hampir tak percaya, bahwa aku mau tak mau harus mendengarkan ini semua. Kejutan darimu....
Kau menyiapkan sepasang cincin ini untuk hubungan kita. Pengikat keseriusan hubungan ini. Tahap awal untuk kita bisa melanjutkan ke hubungan yang sesungguhnya...
Allah, mungkinkah kami bisa bersama?
Mas Diky sayang, Abi nya Umi...
Semoga rencana kita di Agustus mendatang dikabulkan Allah. Semoga dipermudah, dilancarkan.... Aamiin..
Aku hanya bisa berdo'a dan berharap padaMU ya Rabbi....
Allahumma Yassir Walaa Tu'assir...
Aku tuliskan sampai disini saja untuk kisah beberapa bulan ini. Semoga cerita bulan besok akan lebih baik ya Tuhan... ya Rabbi...
Aku mencintaimu Mas....
Pipi,
Abi,
Sayangqu Diky Pranata Kusuma...
Selasa, 01 Juli 2014
Jalan Allah itu baik, seperti pertemuan kita...
dear my blog..
banyak kisah yang terlewatkan tentangnya yang tak sempat kutuangkan disini. aku terlalu bahagia semenjak kejadian beberapa waktu yang lalu. semua hanyalah kesalahpahaman yang belum sempat kutanyakan padanya. hingga akhirnya Allah menyatukan kami kembali lagi lewat ujianNYA yang diberikan untuk dia.
ya, sakit yang dia derita mempertemukan kami kembali dan menyatukan hubungan baik kami kembali. Allah memberi kesempatan padaku untuk merawatnya. Allah memberi kesempatan padaku untuk mengurusi dan memanjakanny. Perawatan dalam waktu 6 hari membuatku kembali jatuh hati dan sangat menyayanginya. disana pula Allah memberi kesempatan padaku untuk ikhlas melaluinya. disana pula Allah memberi kesempatan padaku untuk kenal lebih dekat dengan keluarganya. sepanjang perjalanan ini aku terus bersyukur dan berterimakasih pada Allah.
kesedihan ataupun kebahagiaan yang telah Allah berikan, itu adalah ujian. seberapa sanggup aku bertahan dalam ujian itu, adalah bentuk kualitas diri yang telah Allah berikan untuk diriku.
Allah, terimakasih banyak telah menghadirkan seorang dia untuk hidupku. banyak perubahan dalam hidupku menuju ke kebaikan semenjak dia hadir. Aku ingin dekat selalu padaMU ya Rabb. Tanpa dia ataupun tidak, aku ingin terus merubah diriku ke arah kebaikan. Allah aku serahkan kepadaMU skenario hidup ini. Baik atau buruknya kebersamaan kami kelak, engkau yang punya kuasa. Aku tidak dapat mencegah pertemuan ini. sudah tak lain dia adalah lelaki baik yang mampu membawa wanita ke kebahagiaan dunia akhirat. siapapun tak ingin melepaskannya. sedangkan aku masih dalam tahap perubahan dan merasa tak pantas untuk menemani hari-harinya. aku serahkan sgalanya padaMU Rabb, aku tak mampu menolak takdir dan kuasaMU. saat ini aki jalani lewat do'a dan ikhtiar, jika kelak kami terus bersama maka bawalah kami menuju jalan SurgaMU. tapi jika kelak takdirmu kami harus berpisah, maka itulah yang terbaik.
Ya Tuhan, saat ini dia masih tahap penyembuhan dan pengobatan. do'aku selalu menemani langkahnya. InsyaAllah aku masih bertahan untuk mendampingimu Mas. Semoga segera diberi kesembuhan. Aamiin.
Aku selalu merindukanmu syg...
banyak kisah yang terlewatkan tentangnya yang tak sempat kutuangkan disini. aku terlalu bahagia semenjak kejadian beberapa waktu yang lalu. semua hanyalah kesalahpahaman yang belum sempat kutanyakan padanya. hingga akhirnya Allah menyatukan kami kembali lagi lewat ujianNYA yang diberikan untuk dia.
ya, sakit yang dia derita mempertemukan kami kembali dan menyatukan hubungan baik kami kembali. Allah memberi kesempatan padaku untuk merawatnya. Allah memberi kesempatan padaku untuk mengurusi dan memanjakanny. Perawatan dalam waktu 6 hari membuatku kembali jatuh hati dan sangat menyayanginya. disana pula Allah memberi kesempatan padaku untuk ikhlas melaluinya. disana pula Allah memberi kesempatan padaku untuk kenal lebih dekat dengan keluarganya. sepanjang perjalanan ini aku terus bersyukur dan berterimakasih pada Allah.
kesedihan ataupun kebahagiaan yang telah Allah berikan, itu adalah ujian. seberapa sanggup aku bertahan dalam ujian itu, adalah bentuk kualitas diri yang telah Allah berikan untuk diriku.
Allah, terimakasih banyak telah menghadirkan seorang dia untuk hidupku. banyak perubahan dalam hidupku menuju ke kebaikan semenjak dia hadir. Aku ingin dekat selalu padaMU ya Rabb. Tanpa dia ataupun tidak, aku ingin terus merubah diriku ke arah kebaikan. Allah aku serahkan kepadaMU skenario hidup ini. Baik atau buruknya kebersamaan kami kelak, engkau yang punya kuasa. Aku tidak dapat mencegah pertemuan ini. sudah tak lain dia adalah lelaki baik yang mampu membawa wanita ke kebahagiaan dunia akhirat. siapapun tak ingin melepaskannya. sedangkan aku masih dalam tahap perubahan dan merasa tak pantas untuk menemani hari-harinya. aku serahkan sgalanya padaMU Rabb, aku tak mampu menolak takdir dan kuasaMU. saat ini aki jalani lewat do'a dan ikhtiar, jika kelak kami terus bersama maka bawalah kami menuju jalan SurgaMU. tapi jika kelak takdirmu kami harus berpisah, maka itulah yang terbaik.
Ya Tuhan, saat ini dia masih tahap penyembuhan dan pengobatan. do'aku selalu menemani langkahnya. InsyaAllah aku masih bertahan untuk mendampingimu Mas. Semoga segera diberi kesembuhan. Aamiin.
Aku selalu merindukanmu syg...
Sabtu, 14 Juni 2014
The End cause Allah
dear my note,
Ini coretan terakhir tentang dia. Walaupun hati ini tidak menginginkannya. Mau tak mau aku harus merubah kembali perasaan ini. Kelak aku akan belajar membuka cerita baru lagi. Semuanya akan ku ceritakan kembali disini. Di "Putri Tidur" ku...
Tuhan, mungkin ini jawaban dari segala do'a. Engkau menunjukkan semuanya disaat aku akan memulainya kembali. Tidak ada kata terlambat untuk mencegah rasa ini, aku harus bisa. Untuk kedepannya, semua akan terbiasa kembali. Aku harus bisa.
Dear my note,
Tidak ada lagi tulisan-tulisan tentangnya. Karena semua sudah berakhir. Berakhir tanpa kejelasan. Kabar yang kudapati dari temanku sendiri dan tak lain itu temannya pula. Aku memang bukan pilihannya. Dari awal aku sudah mengira, aku terjebak dalam permainannya. Pengharapan-pengharapan yang diberikannya hanyalah sebatas kata-kata. Komunikasi yang indah tak bertujuan ini telah selesai. Kabar itu tak seharusnya membuatku bersedih. Karena aku bukan sesiapamu. Seharusnya aku tak menyakiti diriku sendiri dengan kesedihan ini. Tapi perasaan ini tak sempat ku cegah, karena dia tercipta sendiri sebelum semuanya berakhir. Ya sudahlah, kenyataannya aku bukanlah pilihannya. Jika dia mengharapkanku, mana mungkin ada pilihan lain. Sekalipun yang lain bersamanya itu hanyalah persinggahannya sementara ataupun sebagai mainan baru untuknya. Dia telah bermain dalam permainan yang dia buat sendiri. Aku tidak bisa bergabung terlalu lama. Waktu yang singkat ini buatku sudah sangat cukup. Waktu 6 minggu berlalu begitu saja, tanpa ada peristiwa penting yang dapat ku ingat.
Aku memilih pergi, karena aku tau ini pilihan yang terbaik untukku dan dia. Dia tak menyakitiku, aku saja yang terlalu membahagiakan diri untuk menjalankannya.
Tuhan, ini do'aku yang lalu. Jika kau meridhoi, kami akan bersama. Jika ini tidak baik untuk kami kedepannya, pisahkanlah kami dengan cara-MU. Tunjukkan yang harus ku ketahui, dan KAU tunjukkan semua itu. Feeling tak pernah salah, dia datang dengan sendirinya memberitahu ketidakpastian ini.
Tuhan, mungkin aku sedih. Ini hanyalah sementara. Aku percaya rasa sedih ini akan hilang dengan membuka cerita baru lagi. Cerita yang akan ku tuangkan dalam blog ini. Setiap perjalanan ada rintangan, inilah rintangannya..
Tuhan, tidak akan ada lagi pertemuan yang seperti aku harapkan kemarin. Aku menanti janjinya yang singgah di istanaku. Berharap sekali bisa ku perkenalkan pangeranku pada Ibu. Ahhhh sudahlah Putri tidur..., Allah sudah mengaturnya dengan baik...
Tuhan, aku akhiri semua karena-MU.
Jika ini baik untukku, kurelakan....
Ini coretan terakhir tentang dia. Walaupun hati ini tidak menginginkannya. Mau tak mau aku harus merubah kembali perasaan ini. Kelak aku akan belajar membuka cerita baru lagi. Semuanya akan ku ceritakan kembali disini. Di "Putri Tidur" ku...
Tuhan, mungkin ini jawaban dari segala do'a. Engkau menunjukkan semuanya disaat aku akan memulainya kembali. Tidak ada kata terlambat untuk mencegah rasa ini, aku harus bisa. Untuk kedepannya, semua akan terbiasa kembali. Aku harus bisa.
Dear my note,
Tidak ada lagi tulisan-tulisan tentangnya. Karena semua sudah berakhir. Berakhir tanpa kejelasan. Kabar yang kudapati dari temanku sendiri dan tak lain itu temannya pula. Aku memang bukan pilihannya. Dari awal aku sudah mengira, aku terjebak dalam permainannya. Pengharapan-pengharapan yang diberikannya hanyalah sebatas kata-kata. Komunikasi yang indah tak bertujuan ini telah selesai. Kabar itu tak seharusnya membuatku bersedih. Karena aku bukan sesiapamu. Seharusnya aku tak menyakiti diriku sendiri dengan kesedihan ini. Tapi perasaan ini tak sempat ku cegah, karena dia tercipta sendiri sebelum semuanya berakhir. Ya sudahlah, kenyataannya aku bukanlah pilihannya. Jika dia mengharapkanku, mana mungkin ada pilihan lain. Sekalipun yang lain bersamanya itu hanyalah persinggahannya sementara ataupun sebagai mainan baru untuknya. Dia telah bermain dalam permainan yang dia buat sendiri. Aku tidak bisa bergabung terlalu lama. Waktu yang singkat ini buatku sudah sangat cukup. Waktu 6 minggu berlalu begitu saja, tanpa ada peristiwa penting yang dapat ku ingat.
Aku memilih pergi, karena aku tau ini pilihan yang terbaik untukku dan dia. Dia tak menyakitiku, aku saja yang terlalu membahagiakan diri untuk menjalankannya.
Tuhan, ini do'aku yang lalu. Jika kau meridhoi, kami akan bersama. Jika ini tidak baik untuk kami kedepannya, pisahkanlah kami dengan cara-MU. Tunjukkan yang harus ku ketahui, dan KAU tunjukkan semua itu. Feeling tak pernah salah, dia datang dengan sendirinya memberitahu ketidakpastian ini.
Tuhan, mungkin aku sedih. Ini hanyalah sementara. Aku percaya rasa sedih ini akan hilang dengan membuka cerita baru lagi. Cerita yang akan ku tuangkan dalam blog ini. Setiap perjalanan ada rintangan, inilah rintangannya..
Tuhan, tidak akan ada lagi pertemuan yang seperti aku harapkan kemarin. Aku menanti janjinya yang singgah di istanaku. Berharap sekali bisa ku perkenalkan pangeranku pada Ibu. Ahhhh sudahlah Putri tidur..., Allah sudah mengaturnya dengan baik...
Tuhan, aku akhiri semua karena-MU.
Jika ini baik untukku, kurelakan....
Jumat, 13 Juni 2014
Kau adalah harapan semu
Tuhan, apa yang harus aku lakukan ketika aku menyukai ciptaan-Mu?
Aku tidak bisa menyuarakan perasaanku. Aku hanya bisa menunggu kehadirannya yang suka-suka maunya. Aku sudah menunjukkan bahwa aku memberi harapan besar padanya. Seharusnya dia mengerti.
Tuhan, jika ini hanyalah persinggahannya dalam beberapa waktu, pisahkanlah kami dengan cara-MU.
Tuhan, jika aku benar-benar tak ada dalam targetnya, biarlah aku memendam sendiri harapan ini. Biarlah aku belajar kembali menata perasaanku. Karena aku tau, aku tidak hanya sekali terluka dalam pengharapan. Aku sudah terbiasa melewati tahap demi tahap jalan-MU.
Tuhan, dia terlalu sempurna untuk ku miliki. Seharusnya dia tak memberikan harapan ini kepadaku. Dia sudah terbiasa memberi harapan kepada setiap insan wanita. Aku terjebak dalam permainannya. Tapi aku tak mau menunjukkan kesedihan dan kekecewaan ini. Aku bisa menahan pedihku, karena aku juga ikut bermain dalam permainan ini.
Aku kalah karena kelebihanku memang terbatas. Aku tak bisa memenanginya karena kekuranganku tak terbatas. Aku cukup tau diri untuk mendapatkannya.
Tuhan, tidak ada yang bisa ku menangkan lagidi hati ini. Aku ingin semuanya lebih jelas. Bukan sekedar permainan yang ada pemenangnya dan yang kalah. Aku ingin lepaskan semua ini dari fikiranku....
Aku tidak bisa menyuarakan perasaanku. Aku hanya bisa menunggu kehadirannya yang suka-suka maunya. Aku sudah menunjukkan bahwa aku memberi harapan besar padanya. Seharusnya dia mengerti.
Tuhan, jika ini hanyalah persinggahannya dalam beberapa waktu, pisahkanlah kami dengan cara-MU.
Tuhan, jika aku benar-benar tak ada dalam targetnya, biarlah aku memendam sendiri harapan ini. Biarlah aku belajar kembali menata perasaanku. Karena aku tau, aku tidak hanya sekali terluka dalam pengharapan. Aku sudah terbiasa melewati tahap demi tahap jalan-MU.
Tuhan, dia terlalu sempurna untuk ku miliki. Seharusnya dia tak memberikan harapan ini kepadaku. Dia sudah terbiasa memberi harapan kepada setiap insan wanita. Aku terjebak dalam permainannya. Tapi aku tak mau menunjukkan kesedihan dan kekecewaan ini. Aku bisa menahan pedihku, karena aku juga ikut bermain dalam permainan ini.
Aku kalah karena kelebihanku memang terbatas. Aku tak bisa memenanginya karena kekuranganku tak terbatas. Aku cukup tau diri untuk mendapatkannya.
Tuhan, tidak ada yang bisa ku menangkan lagidi hati ini. Aku ingin semuanya lebih jelas. Bukan sekedar permainan yang ada pemenangnya dan yang kalah. Aku ingin lepaskan semua ini dari fikiranku....
Selasa, 10 Juni 2014
Kepada Bapak Presidenku, Insya'Allah..
Tidak tau kapan pertama kali saya jatuh cinta kepada Bapak. Tepat pastinya tidak tau, kemungkinkan kurang lebih 2 tahun yang lalu sejak pertama kali kmunculannya dan gembar gembor tentang seorang pemimpin yang sederhana, pintar, merakyat dan blusukan. Sejak itu saya langsung jatuh hati pada Bapak.
Keberhasilannya pada saat memimpin Kota Solo membuat saya bermimpi untuk memiliki pemimpin seperti ini di Kota kelahiran saya, Jambi. Ya, mungkin tidak hanya satu yang seperti beliau. Hanya saja tidak atau belum terekspos media. Seharusnya bilapun ada sosok yang seperti Bapak, sudah pasti terekspos. Kemungkinan besar sangat minim pemimpin yang seperti Bapak.
Sosok yang sederhana, merakyat, transparan, bersih anti kkn, dekat dengan rakyat ke bawah, yang memajukan tempat ia berpijak, pemimpin yang full art , dan masih banyak hal lainnya yang menggambarkan tentang Bapak.
Saya sungguh jatuh cinta pada pemimpin harapan rakyat banyak. Apalagi jika saya membaca kilasan-kilasan tentang beliau. Keberhasilan beliau yang dikenal sampai ke negeri luar, dengan bukti pencapaiannya sebagai walikota terbaik nomor 3 di dunia dan salah satu Top 50 Leaders. Terlebih lagi keberhasilan Beliau dalam pencapaian target MDG's. Sebagai seorang yang berprofesi di bidang kesehatan, saya merasa bangga. Karena Program Millenium Development Goals berhasil tercapai. Mengurangi angka kematian anak, meningkatkan kesehatan Ibu dan memerangi penyakit-penyakit menular beresiko tinggi angka kematian seperti HIV AIDS dan TB Paru. Sebagai seorang perawat, saya butuh pemimpin seperti beliau.
Kepada Bapak yang saya (rakyat) cintai. Saya sungguh sedih ketika nama Bapak menjadi buruk dengan adanya berbagai pemberitaan yang tidak benar tentang Bapak. Ya, semenjak rakyat menginginkan Bapak untuk menjadi pemimpin Negeri ini, black campaign menyerang sosok Bapak. Tidak habis fikir ketika fitnah bermunculan, tak lebih lagi soal kepercayaan yang Bapak anut. Astaghfirullahal'adzim. Entah siapa yang mengatakan Bapak bukanlah seorang muslim. Bapak penganut ini dan itu, jika kelak Bapak menjadi pemimpin, maka negeri ini akan dipimpin oleh orang-orang kafir, Bapak akan menghapuskan ini itu, Bapak akan begini dan begitu. Tidak saya tegaskan tentang sgala keburukan-keburukan yang telah dilontarkan oleh orang-orang sekitar saya. Terlalu banyak fitnah yang tidak masuk di akal. Sungguh saya sedih ketika saudara-saudara sesama muslim memperburuk sesamanya. Bukankan fitnah itu juga merupakan dosa besar. Wallahu'alam. Semoga kelak Bapak dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT. Do'a saya kepada Allah Ta'ala untuk Bapak semoga Bapak terus menjadi pemimpin yang diharapkan rakyat, terus dengan kepemimpinan yang "memanusiakan manusia", merakyat, dan berhasil mencapai semua target Bapak atas Ridha Allah Ta'ala. Terpilih atau tidaknya nanti Bapak di Pilpres 2014, saya akan tetap jatuh cinta kepada Bapak. Bagi saya Bapak adalah sosok Pemimpin yang diimpikan semua kalangan rakyat. Saya percaya kepada kekuasaan Allah, yang terbaiklah yang akan dipilih Allah untuk memimpin Negeri ini. Insya' Allah.
Ohya, bolehkah saya berharap kepada Bapak, jadi atau tidaknya Bapak sebagai presiden di Negeri ini, saya berharap Bapak terus memperhatikan kesehatan dan pendidikan rakyat. Dengan kesehatan yang baik, pendidikan yang baikpun akan didperoleh dengan baik. Dengan kesehatan serta pendidikan yang baik, maka negeri ini akan dipenuhi dengan bangsa-bangsa yang berpikir cerdas untuk negerinya.
Bapak yang saya cintai, terus perhatikan nasib kami ya, nasib Perawat di negeri ini. Sejahterakan kami juga ya Pak? :-)
Kepada Bapak yang saya cintai, kenapa hati saya terus berkata, bahwa Bapaklah yang akan menduduki kursi kepresidenan. Hati saya terus berkata, bahwa Bapak dan wakil Bapak adalah Presiden dan wakil Presiden RI untuk 2014 mendatang dan seterusnya. Aamiin Allahumma Aamiin.
dari saya,
Perawat yang bekerja di RS Swasta :-)
Keberhasilannya pada saat memimpin Kota Solo membuat saya bermimpi untuk memiliki pemimpin seperti ini di Kota kelahiran saya, Jambi. Ya, mungkin tidak hanya satu yang seperti beliau. Hanya saja tidak atau belum terekspos media. Seharusnya bilapun ada sosok yang seperti Bapak, sudah pasti terekspos. Kemungkinan besar sangat minim pemimpin yang seperti Bapak.
Sosok yang sederhana, merakyat, transparan, bersih anti kkn, dekat dengan rakyat ke bawah, yang memajukan tempat ia berpijak, pemimpin yang full art , dan masih banyak hal lainnya yang menggambarkan tentang Bapak.
Saya sungguh jatuh cinta pada pemimpin harapan rakyat banyak. Apalagi jika saya membaca kilasan-kilasan tentang beliau. Keberhasilan beliau yang dikenal sampai ke negeri luar, dengan bukti pencapaiannya sebagai walikota terbaik nomor 3 di dunia dan salah satu Top 50 Leaders. Terlebih lagi keberhasilan Beliau dalam pencapaian target MDG's. Sebagai seorang yang berprofesi di bidang kesehatan, saya merasa bangga. Karena Program Millenium Development Goals berhasil tercapai. Mengurangi angka kematian anak, meningkatkan kesehatan Ibu dan memerangi penyakit-penyakit menular beresiko tinggi angka kematian seperti HIV AIDS dan TB Paru. Sebagai seorang perawat, saya butuh pemimpin seperti beliau.
Kepada Bapak yang saya (rakyat) cintai. Saya sungguh sedih ketika nama Bapak menjadi buruk dengan adanya berbagai pemberitaan yang tidak benar tentang Bapak. Ya, semenjak rakyat menginginkan Bapak untuk menjadi pemimpin Negeri ini, black campaign menyerang sosok Bapak. Tidak habis fikir ketika fitnah bermunculan, tak lebih lagi soal kepercayaan yang Bapak anut. Astaghfirullahal'adzim. Entah siapa yang mengatakan Bapak bukanlah seorang muslim. Bapak penganut ini dan itu, jika kelak Bapak menjadi pemimpin, maka negeri ini akan dipimpin oleh orang-orang kafir, Bapak akan menghapuskan ini itu, Bapak akan begini dan begitu. Tidak saya tegaskan tentang sgala keburukan-keburukan yang telah dilontarkan oleh orang-orang sekitar saya. Terlalu banyak fitnah yang tidak masuk di akal. Sungguh saya sedih ketika saudara-saudara sesama muslim memperburuk sesamanya. Bukankan fitnah itu juga merupakan dosa besar. Wallahu'alam. Semoga kelak Bapak dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT. Do'a saya kepada Allah Ta'ala untuk Bapak semoga Bapak terus menjadi pemimpin yang diharapkan rakyat, terus dengan kepemimpinan yang "memanusiakan manusia", merakyat, dan berhasil mencapai semua target Bapak atas Ridha Allah Ta'ala. Terpilih atau tidaknya nanti Bapak di Pilpres 2014, saya akan tetap jatuh cinta kepada Bapak. Bagi saya Bapak adalah sosok Pemimpin yang diimpikan semua kalangan rakyat. Saya percaya kepada kekuasaan Allah, yang terbaiklah yang akan dipilih Allah untuk memimpin Negeri ini. Insya' Allah.
Ohya, bolehkah saya berharap kepada Bapak, jadi atau tidaknya Bapak sebagai presiden di Negeri ini, saya berharap Bapak terus memperhatikan kesehatan dan pendidikan rakyat. Dengan kesehatan yang baik, pendidikan yang baikpun akan didperoleh dengan baik. Dengan kesehatan serta pendidikan yang baik, maka negeri ini akan dipenuhi dengan bangsa-bangsa yang berpikir cerdas untuk negerinya.
Bapak yang saya cintai, terus perhatikan nasib kami ya, nasib Perawat di negeri ini. Sejahterakan kami juga ya Pak? :-)
Kepada Bapak yang saya cintai, kenapa hati saya terus berkata, bahwa Bapaklah yang akan menduduki kursi kepresidenan. Hati saya terus berkata, bahwa Bapak dan wakil Bapak adalah Presiden dan wakil Presiden RI untuk 2014 mendatang dan seterusnya. Aamiin Allahumma Aamiin.
dari saya,
Perawat yang bekerja di RS Swasta :-)
![]() |
Bapak Bangsa :-) |
![]() |
Putra Jawa, I Love Him |
![]() |
ciri khas Bapak Jokowi, baju kotak-kotak |
![]() |
we are Rock star |
![]() |
Insya'Allah |
![]() |
good job Bapak |
Sabtu, 07 Juni 2014
Sakit penghapus dosa..
Ya Rabb, ku serahkan jalan hidupku pada-Mu. Ku pasrahkan takdirku pada-Mu. Ku serahkan umurku pada-Mu. Hidup matiku hanya Kau yang punya kehendak.
Sakit ini mengulang lagi, aku harus menahan sendiri. Bernafas terasa sulit, ketika menarik dan menghembuskan nafas ini aku harus menahan dada kiriku dengan keujung lima jari kananku. Apalah ini namanya, mungkin bahasa medisnya Chest Pain.
Malam ini terulang lagi. Aku hanya bisa mengeluh sedikit kepada Ibu. Setidaknya aku tidak menyembunyikan sesuatu pada Ibu. :-)
Aku tau Ibu khawatir, itu sebabnya beliau selalu marah jika aku suka mengunci pintu kamarku. Beliau khawatir terjadi sesuatu yang tiba-tiba menyerangku. Beliau selalu berfikir, aku pasti terkena penyakit jantung.
Sudah sering beliau minta aku memeriksakan diri, tapi aku selalu menolak.
Ya Rabbi, Allah penguasa Alam. Aku percaya, apapun sakit ini, ini adalah penghapus segala dosaku. Aku pasrahkan segalanya pada-Mu ya Allah. Semoga segalanya terbaik dari-Mu.
Aamiin Allahumma Aamiin.
Sakit ini mengulang lagi, aku harus menahan sendiri. Bernafas terasa sulit, ketika menarik dan menghembuskan nafas ini aku harus menahan dada kiriku dengan keujung lima jari kananku. Apalah ini namanya, mungkin bahasa medisnya Chest Pain.
Malam ini terulang lagi. Aku hanya bisa mengeluh sedikit kepada Ibu. Setidaknya aku tidak menyembunyikan sesuatu pada Ibu. :-)
Aku tau Ibu khawatir, itu sebabnya beliau selalu marah jika aku suka mengunci pintu kamarku. Beliau khawatir terjadi sesuatu yang tiba-tiba menyerangku. Beliau selalu berfikir, aku pasti terkena penyakit jantung.
Sudah sering beliau minta aku memeriksakan diri, tapi aku selalu menolak.
Ya Rabbi, Allah penguasa Alam. Aku percaya, apapun sakit ini, ini adalah penghapus segala dosaku. Aku pasrahkan segalanya pada-Mu ya Allah. Semoga segalanya terbaik dari-Mu.
Aamiin Allahumma Aamiin.
Selasa, 20 Mei 2014
Sebatas kita mampu°°
Sebut saja namanya mr.D, tidak tau pasti aku mengenalnya sejak kapan. Lebih tepatnya mungkin di 2014 awal dia datang di jejaring sosial blackberry messenger. Melalui temannya yang juga adalah temanku, dia menyapaku di jejaring sosial tersebut. Sayang sekali aku tidak begitu meresponnya, karena aku merasa tidak tertarik dan tidak menemukan kenyamanan disana. Ya, alasan yang lebih tepatnya lagi adalah karena aku tidak terlalu mengenalnya dan tidak pernah bertemu sapa dengan Mr.D, jadi lebih baik aku tidak terlalu menanggapinya. Aku hanya takut membuang-buang waktuku.
Singkat cerita, aku dan dia tidak pernah berkomunikasi lagi di blackberry messenger. Entah bagaimana ceritanya kontak dia tidak ada lagi di bbm ku, ataukah terhapus olehku atau mungkin dia menghapus pertemanan di jejaring sosial itu.
Ya, aku biasa saja. Aku tidak terlalu memikirkannya. Bahkan aku pun tidak tau kalau kita tidak berteman lagi di kontak blackberry messenger.
Waktu berlalu begitu cepatnya, sudah memasuki akhir bulan April 2014.
24 April 2014, Kamis.
Telphone genggamku berbunyi, satu panggilan tak terjawab. Ternyata satu panggilan dari nomor yang kukenal, teman lamaku. Sengaja ku abaikan saja, jam dinas yang belum usai membuatku malas untuk mengangkat panggilan ini. Kemudian fikiran ku berubah, mungkin saja ada hal penting yang ingin disampaikan Mr.R, ya dia temanku yang sempat membuat kesal beberapa waktu lalu. Mr.R yang tanpa sepengetahuanku memberikan kontak pin BBM ku ke temannya si Mr.D itu. Mr.D yang ngebetein di chat bbm, yang sok akrab dan menjengkelkan. Ini semua karena temanku si Mr.R yang lancang memberikan kontak pin ku. Agak sedikit lebay sih, walaupun sebenarnya ini hal biasa.
Ya, karena pada akhirnya aku harus mengangkat panggilan telphone dari mr.R. Panggilan ke tiga pun akhirnya meluluhkan hatiku, di pembicaraan via telphone itu ternyata dia temanku hanya menanyakan bagaimana caranya untuk melakukan tindakan Rontgen Thorax di tempatku bekerja Rs.St.Theresia Jambi. Aku mengarahkan beberapa tahap kepada Mr.R, untuk ke IGD terlebih dahulu meminta surat pengantar Rontgen dari dokter Jaga IGD. Terakhir temui petugas Rontgen di ruang Radiologi. Sebelum mengakhiri percakapan siang itu, aku sempat menanyakan untuk keperluan apa dan siapa yang sakit. Ternyata hanya untuk keperluan pekerjaan temannya. Untuk pemeriksaan akhir tes kerja di sebuah perusahaan.
Selang 20 menit kemudian jam dinas pagi ku pun berakhir. Satu per satu perawat dan pekarya ruangan Meranti mempersiapkan diri untuk meninggalkan ruangan. Wajah lelah dengan senyum sumringah dari masing-masing kami terlihat sangat jelas. Memasuki lift dan menekan tombol 1 menuju lantai dasar. Aku terus mengobrol semangat dengan rekan kerjaku yang lebih senior dariku, kebetulan juga dia adalah salah satu teman dekatku di ruang kerjaku.
Setibanya dilantai dasar, kami terus saja mengobrol tertawa kecil tanpa memperdulikan yang ada di sekitar kami.
Tiba-tiba saja aku mendengar ada yang memanggil namaku setiba didepan ruangan radiologi. Panggilan khas, yaitu panggilan "galon". Yaps, itu adalah panggilan kesayangan dari teman-teman lamaku. Aku langsung menuju ke arah suara itu, yang ternyata ada di sampingku sendiri. Laki-laki duduk dikursi tunggu untuk mengantri tindakan di ruangan radiologi. Oh, ternyata Mr.R temanku yang menghubungiku satu jam yang lalu via telphone. Aku menyalaminya dan berbincang-bincang sedikit heboh. Karena sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. Sementara rekan kerjaku tetap menunggu disampingku sambil memandangi seorang laki-laki yang duduk disebelah Mr.R. Tiba-tiba Mr.R menyeletuk, "nih nemenein dia mau rontgen." Aku melirik ke arahnya, dan dia tersenyum simpul terus memandangiku. Tiba-tiba aku mengalihkan pandanganku, dan melirik temanku Mr.R. Sejenak aku coba mengingat wajah lelaki ini. Aku melihat ke arahnya lagi, dia masih tersenyum dan sedikit mengangkat tangannya. Tanpa ragu aku pun menyalaminya dan tersenyum kepadanya. Sambil menyebutkan namaku, "galuh" dan dia pun menyebut namanya "Mr.D". Oh, my God. He is... Mr.D. Aku mengenalnya beberapa waktu yang lalu via blackberry messenger. Aku mengbaikannya. Tiba-tiba saja aku mengeluarkan suaraku dan mengarah ke arah Mr.R temanku. "ya udah, selamat menunggu ya, aku pulang duluan." Ku arahkan pandanganku ke arah Mr.D, dia masih fokus memandangiku dan memberikan senyumannya. Aku pun pamit, dan tidak lupa membalas senyumannya
Dengan menyeret tangan rekan kerjaku, aku berlari kecil terus tersenyum. Tiba-tiba saja seniorku meneyeletuk "Lu', salam sama yang disebelah temanmu tadi. Cakep Lu'." dan aku hanya tertawa sumringah. Hampir tidak bisa berkata apa-apa. Dengan cepat aku meninggalkan Nona Rth, seniorku itu. Kemudian aku mundur lagi ke arahnya, dan kuceritakan padanya tentang kelucuan ini. Ya, dialah Mr.D yang sempat hadir.
Entah apalah ini namanya, kebetulan atau apa. Setelah pertemuan itu, aku berteman kembali di via blackberry messenger dengan Mr.D. Tentunya ini juga peran dari Mr.R temanku.
Apakah aku jatuh cinta setelah pertemuan itu? Apakah aku menyukainya? Seperti terhipnotis oleh senyumnya.
Aku tidak perlu berharap banyak padanya. Hanya pada-NYA aku berharap. :-)
Jika pertemanan ini baik untuk agama kami, akhlak kami dan kehidupan kami, semoga Allah mendekatkan kami. Jika ini hanya persinggahan sementara, semoga kelak tidak ada kebencian dan permusuhan diantara kami. Semoga semua terjalankan dengan baik. Semoga pertemanan ini baik.
Semoga aku bisa mengartikan semua ini dengan bijak dan dewasa. Agar aku tidak sakit terlampau jauh.
Aamiin Allahumma Amiin.
Singkat cerita, aku dan dia tidak pernah berkomunikasi lagi di blackberry messenger. Entah bagaimana ceritanya kontak dia tidak ada lagi di bbm ku, ataukah terhapus olehku atau mungkin dia menghapus pertemanan di jejaring sosial itu.
Ya, aku biasa saja. Aku tidak terlalu memikirkannya. Bahkan aku pun tidak tau kalau kita tidak berteman lagi di kontak blackberry messenger.
Waktu berlalu begitu cepatnya, sudah memasuki akhir bulan April 2014.
24 April 2014, Kamis.
Telphone genggamku berbunyi, satu panggilan tak terjawab. Ternyata satu panggilan dari nomor yang kukenal, teman lamaku. Sengaja ku abaikan saja, jam dinas yang belum usai membuatku malas untuk mengangkat panggilan ini. Kemudian fikiran ku berubah, mungkin saja ada hal penting yang ingin disampaikan Mr.R, ya dia temanku yang sempat membuat kesal beberapa waktu lalu. Mr.R yang tanpa sepengetahuanku memberikan kontak pin BBM ku ke temannya si Mr.D itu. Mr.D yang ngebetein di chat bbm, yang sok akrab dan menjengkelkan. Ini semua karena temanku si Mr.R yang lancang memberikan kontak pin ku. Agak sedikit lebay sih, walaupun sebenarnya ini hal biasa.
Ya, karena pada akhirnya aku harus mengangkat panggilan telphone dari mr.R. Panggilan ke tiga pun akhirnya meluluhkan hatiku, di pembicaraan via telphone itu ternyata dia temanku hanya menanyakan bagaimana caranya untuk melakukan tindakan Rontgen Thorax di tempatku bekerja Rs.St.Theresia Jambi. Aku mengarahkan beberapa tahap kepada Mr.R, untuk ke IGD terlebih dahulu meminta surat pengantar Rontgen dari dokter Jaga IGD. Terakhir temui petugas Rontgen di ruang Radiologi. Sebelum mengakhiri percakapan siang itu, aku sempat menanyakan untuk keperluan apa dan siapa yang sakit. Ternyata hanya untuk keperluan pekerjaan temannya. Untuk pemeriksaan akhir tes kerja di sebuah perusahaan.
Selang 20 menit kemudian jam dinas pagi ku pun berakhir. Satu per satu perawat dan pekarya ruangan Meranti mempersiapkan diri untuk meninggalkan ruangan. Wajah lelah dengan senyum sumringah dari masing-masing kami terlihat sangat jelas. Memasuki lift dan menekan tombol 1 menuju lantai dasar. Aku terus mengobrol semangat dengan rekan kerjaku yang lebih senior dariku, kebetulan juga dia adalah salah satu teman dekatku di ruang kerjaku.
Setibanya dilantai dasar, kami terus saja mengobrol tertawa kecil tanpa memperdulikan yang ada di sekitar kami.
Tiba-tiba saja aku mendengar ada yang memanggil namaku setiba didepan ruangan radiologi. Panggilan khas, yaitu panggilan "galon". Yaps, itu adalah panggilan kesayangan dari teman-teman lamaku. Aku langsung menuju ke arah suara itu, yang ternyata ada di sampingku sendiri. Laki-laki duduk dikursi tunggu untuk mengantri tindakan di ruangan radiologi. Oh, ternyata Mr.R temanku yang menghubungiku satu jam yang lalu via telphone. Aku menyalaminya dan berbincang-bincang sedikit heboh. Karena sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. Sementara rekan kerjaku tetap menunggu disampingku sambil memandangi seorang laki-laki yang duduk disebelah Mr.R. Tiba-tiba Mr.R menyeletuk, "nih nemenein dia mau rontgen." Aku melirik ke arahnya, dan dia tersenyum simpul terus memandangiku. Tiba-tiba aku mengalihkan pandanganku, dan melirik temanku Mr.R. Sejenak aku coba mengingat wajah lelaki ini. Aku melihat ke arahnya lagi, dia masih tersenyum dan sedikit mengangkat tangannya. Tanpa ragu aku pun menyalaminya dan tersenyum kepadanya. Sambil menyebutkan namaku, "galuh" dan dia pun menyebut namanya "Mr.D". Oh, my God. He is... Mr.D. Aku mengenalnya beberapa waktu yang lalu via blackberry messenger. Aku mengbaikannya. Tiba-tiba saja aku mengeluarkan suaraku dan mengarah ke arah Mr.R temanku. "ya udah, selamat menunggu ya, aku pulang duluan." Ku arahkan pandanganku ke arah Mr.D, dia masih fokus memandangiku dan memberikan senyumannya. Aku pun pamit, dan tidak lupa membalas senyumannya
Dengan menyeret tangan rekan kerjaku, aku berlari kecil terus tersenyum. Tiba-tiba saja seniorku meneyeletuk "Lu', salam sama yang disebelah temanmu tadi. Cakep Lu'." dan aku hanya tertawa sumringah. Hampir tidak bisa berkata apa-apa. Dengan cepat aku meninggalkan Nona Rth, seniorku itu. Kemudian aku mundur lagi ke arahnya, dan kuceritakan padanya tentang kelucuan ini. Ya, dialah Mr.D yang sempat hadir.
Entah apalah ini namanya, kebetulan atau apa. Setelah pertemuan itu, aku berteman kembali di via blackberry messenger dengan Mr.D. Tentunya ini juga peran dari Mr.R temanku.
Apakah aku jatuh cinta setelah pertemuan itu? Apakah aku menyukainya? Seperti terhipnotis oleh senyumnya.
Aku tidak perlu berharap banyak padanya. Hanya pada-NYA aku berharap. :-)
Jika pertemanan ini baik untuk agama kami, akhlak kami dan kehidupan kami, semoga Allah mendekatkan kami. Jika ini hanya persinggahan sementara, semoga kelak tidak ada kebencian dan permusuhan diantara kami. Semoga semua terjalankan dengan baik. Semoga pertemanan ini baik.
Semoga aku bisa mengartikan semua ini dengan bijak dan dewasa. Agar aku tidak sakit terlampau jauh.
Aamiin Allahumma Amiin.
Sabtu, 17 Mei 2014
Kau adalah Teman dengan sejuta tanya (?)
Kau adalah teman.
Kau adalah teman dengan sejuta tanya. Melewati detik waktu yang tak bertemu. Mungkin kau adalah teman dalam mimpi setiap tidurku. Menggangguku sesukamu saja, anggap sajalah begitu.
Kau adalah teman dengan sejuta tanya. Tersebut namamu dalam setiap do'a. Terlukis indah dalam setiap sujudku. Mungkinkah kau teman yang dimaksud dengan "Jodoh"? Siapa pula yang tau dengan misteri hidup.
Kau adalah teman yang kurindukan. Hadir dengan caramu yang sejujurnya tak kusuka. Bukankah aku menjadi berharap? Sedangkan ini adalah ketidakpastian.
Kau adalah teman yang dikirimkan Tuhan melalui sahabat. Aku tidak tau pasti berapa lama waktu yang kau perlukan untuk menjadi temanku. Ini hanyalah sebuah perjanjianmu dengan Tuhan. Aku tidak bisa melihat kertas perjanjian kontrak yang telah kau tekenkan itu. Tertera batas waktu yang tak pernah ku tau. Bahkan kau sendiri juga tidak bisa menjamin kebersamaan kita teman. Biarlah, waktu untuk bersamaku adalah misteri. Tuhan yang lebih punya andil untuk kita berteman.
Temanku, berjanjilah padaku untuk tidak memebenciku jika sekiranya semua berakhir luka. Temanku, berjanjilah padaku untuk tetap bersama walaupun aku telah terluka. Kita adalah teman.
Teman yang tak terhitung waktu.
Kau adalah teman dengan sejuta tanya. Melewati detik waktu yang tak bertemu. Mungkin kau adalah teman dalam mimpi setiap tidurku. Menggangguku sesukamu saja, anggap sajalah begitu.
Kau adalah teman dengan sejuta tanya. Tersebut namamu dalam setiap do'a. Terlukis indah dalam setiap sujudku. Mungkinkah kau teman yang dimaksud dengan "Jodoh"? Siapa pula yang tau dengan misteri hidup.
Kau adalah teman yang kurindukan. Hadir dengan caramu yang sejujurnya tak kusuka. Bukankah aku menjadi berharap? Sedangkan ini adalah ketidakpastian.
Kau adalah teman yang dikirimkan Tuhan melalui sahabat. Aku tidak tau pasti berapa lama waktu yang kau perlukan untuk menjadi temanku. Ini hanyalah sebuah perjanjianmu dengan Tuhan. Aku tidak bisa melihat kertas perjanjian kontrak yang telah kau tekenkan itu. Tertera batas waktu yang tak pernah ku tau. Bahkan kau sendiri juga tidak bisa menjamin kebersamaan kita teman. Biarlah, waktu untuk bersamaku adalah misteri. Tuhan yang lebih punya andil untuk kita berteman.
Temanku, berjanjilah padaku untuk tidak memebenciku jika sekiranya semua berakhir luka. Temanku, berjanjilah padaku untuk tetap bersama walaupun aku telah terluka. Kita adalah teman.
Teman yang tak terhitung waktu.
![]() |
Melihatmu Teman hidupku |
![]() |
Kau adalah teman dengan sejuta tanya |
Jumat, 16 Mei 2014
Perawat Cantik itu Idaman siapa?
Pasien-pasien yang tenang ya? Biar disela-sela istirahat ini kita bisa selfie. Tidak ada maksud untuk mengabaikan tugas, karena kondisinya kita sedang aman dan tenang. Bukan tidak beretika, karena ini diluar gawean seabreg yang bikin mumet. heheee, yok mari kita jepret-jepret dulu ya....
Sesekali kita jepretkan camera ke arah wajah kita yang sedang fokus tersenyum biar terlihat kece. Karena kita memang kece, gak ada salahnya kan kalo kita narsist buat ngalahin profesi-profesi lain. Toh mereka juga sering exist, kita juga boleh kan? :-)
Yok, diperhatikan nih siapa yang kece siapa yang manis siapa hayo siapa? Ada yang mau jadi pasien kita?
Semoga kita bisa menjadi perawat cantik untuk semua yang butuh perawatan kita. Cantik itu penting, tapi lebih penting lagi jiwa dan hati ini yang dicantikkan agar pasien nyaman bersama bantuan kita. Tetap profesional dalam bekerja. Jadilah perawat idaman untuk semua profesi. Aamiin :-)
![]() |
Perawat Cantik Idaman Siapa? |
![]() |
Senyum Perawat Manis |
![]() |
Ada suster disini |
Sesekali kita jepretkan camera ke arah wajah kita yang sedang fokus tersenyum biar terlihat kece. Karena kita memang kece, gak ada salahnya kan kalo kita narsist buat ngalahin profesi-profesi lain. Toh mereka juga sering exist, kita juga boleh kan? :-)
Yok, diperhatikan nih siapa yang kece siapa yang manis siapa hayo siapa? Ada yang mau jadi pasien kita?
![]() |
nurse is good job |
![]() |
duo nurses |
![]() |
perawat idaman |
![]() |
perawat selfie .. sweet smiling |
![]() |
perawat cantik |
Semoga kita bisa menjadi perawat cantik untuk semua yang butuh perawatan kita. Cantik itu penting, tapi lebih penting lagi jiwa dan hati ini yang dicantikkan agar pasien nyaman bersama bantuan kita. Tetap profesional dalam bekerja. Jadilah perawat idaman untuk semua profesi. Aamiin :-)
![]() |
iam a nurse |
Kamis, 15 Mei 2014
Selamat menginjak angka 55 tahun , Ibu' ku..
Mmuuachh, ku kecup pipi kanan beliau sambil berbisik "selamat ulang tahun ya Buk, surprisenya menyusul"...
Lalu kutinggalkan beliau dikamarnya sendiri, menyambung waktu istirahat malamnya. Aku pun kembali ke kamar tidurku, ku ambil blackberry 9300 ku, ku ketik untaian kata-kata via "Short Message Service" dengan tujuan nomor 0852660**077 yang tertera nama "mother"...
Inilah untaian do'a buat beliau......
DÃ ri jauh hari aku dan ke tiga saudaraku sudah planning untuk potong tumpeng dan kue berangka'kan 55 Tahun buat Ibuk. Untuk surprise ini kami hadiahkan di sore harinya, sama seperti tahun-tahun sebelumnya selalu kami buat di sore harinya.
Ibu' , walaupun ini tak seberapa besarnya, tapi kami yakin dengan kejutan kecil seperti ini bisa membuatmu tersenyum. Kami akan selalu ingat dengan momen 15 Mei setiap tahunnya. I Love you more my Mom. Sampai jumpa di 2015 nanti..
Masih bersama Bapak, Mas Danar (kak Dina dan Cucu' Dandi), kak Anjas (bang Acong dan cucu' Gyan), Bang Joan dan Aku si Bungsu. Semoga tahun depan bertambah lagi anggota keluarga kita untuk merayakan momen ini. Aamiin.
Lalu kutinggalkan beliau dikamarnya sendiri, menyambung waktu istirahat malamnya. Aku pun kembali ke kamar tidurku, ku ambil blackberry 9300 ku, ku ketik untaian kata-kata via "Short Message Service" dengan tujuan nomor 0852660**077 yang tertera nama "mother"...
Inilah untaian do'a buat beliau......
DÃ ri jauh hari aku dan ke tiga saudaraku sudah planning untuk potong tumpeng dan kue berangka'kan 55 Tahun buat Ibuk. Untuk surprise ini kami hadiahkan di sore harinya, sama seperti tahun-tahun sebelumnya selalu kami buat di sore harinya.
Ibu' , walaupun ini tak seberapa besarnya, tapi kami yakin dengan kejutan kecil seperti ini bisa membuatmu tersenyum. Kami akan selalu ingat dengan momen 15 Mei setiap tahunnya. I Love you more my Mom. Sampai jumpa di 2015 nanti..
Masih bersama Bapak, Mas Danar (kak Dina dan Cucu' Dandi), kak Anjas (bang Acong dan cucu' Gyan), Bang Joan dan Aku si Bungsu. Semoga tahun depan bertambah lagi anggota keluarga kita untuk merayakan momen ini. Aamiin.
g
Sabtu, 03 Mei 2014
Cinta yang salah...
Sudah beberapa jam aku menunggu? Sudah berapa lama aku menunggu? Berapa kali sudah aku membuka blackberry ini? Hanya untuk pengharapan kau mengabariku.
Mungkin itu tidaklah penting buatmu. Karena tidak ada status diantara kita. :-)
Aku sudah terbiasa dengan pengharapan yang tak berujung ini. Seharusnya kisah yang begini tidak perlu diulang. Hanya saja aku terlalu bodoh untuk memahaminya.
Aku tidak pernah bosan untuk bersyukur pada Tuhanku. Hal yang seperti ini sangat membantuku untuk menjadi lebih kuat dan tegar.
Satu hal lagi Tuhan, jangan lagi KAU pertemukan aku dengan perasaan yang tak tulus. Singgah dalam keegoisannya. Bukan aku yang terluka bahkan kecewa. Tapi beliau......
Ibu', semoga aku kuat...
Mungkin itu tidaklah penting buatmu. Karena tidak ada status diantara kita. :-)
Aku sudah terbiasa dengan pengharapan yang tak berujung ini. Seharusnya kisah yang begini tidak perlu diulang. Hanya saja aku terlalu bodoh untuk memahaminya.
Aku tidak pernah bosan untuk bersyukur pada Tuhanku. Hal yang seperti ini sangat membantuku untuk menjadi lebih kuat dan tegar.
Satu hal lagi Tuhan, jangan lagi KAU pertemukan aku dengan perasaan yang tak tulus. Singgah dalam keegoisannya. Bukan aku yang terluka bahkan kecewa. Tapi beliau......
Ibu', semoga aku kuat...
Selasa, 29 April 2014
Ibu dan aku
Dear Allah,
di 29 April malam ini akan kutuliskan tentang cinta.
Cinta ini tidaklah main-main, bukan sebatas kata-kata yang terucap kemudian tiada berarti. Cinta yang telah ditanamkan sejak aku hanyalah sebuah benih didalam rahim beliau. Tentu saja cinta ini untukmu Ibu. Hanya saja belum sesempurna cinta yang telah kau berikan selama kurang lebih 25 tahun perjalanan hidupku. Ibu, seandainya aku bisa ucapkan ini didepanmu, aku cuma ingin bilang "jangan pernah tinggalkan aku" dalam waktu yang sangat lama dan kau tak kembali. Aku ingin cinta yang kuberikan ini menular pada buah hati ku kelak kepadamu. Kau bisa merasakan rasa ini Ibu. Sampai tuamu nanti,sampai tak sehelaipun ku lihat warna hitam di rambutmu kelak.
Ibu, setiap 5 waktuku ada do'a untukmu. Biar aku dan Tuhanku yang tau tentang do'aku untukmu. Ibu, maafkan aku jika aku terlahir di dunia ini hanyalah sebagai peresah jiwamu atas ulah-ulahku. Maafkan aku jika aku belum bisa mengabulkan do'amu. Mengabulkan permintaanmu untuk memiliki menantu dari anak bungsumu.
Ibu, sebentar lagi, hampir 2 minggu lagi perayaan ultahmu. Ingin sekali rasanya aku mengadokan calon mantu lelaki yang shaleh kepedamu. Betapa besar keinginanmu untuk anak kesayanganmu ini.
Ibu, kita sudah sama-sama berdo'a untuk harapan ini. Tidak ada satu kisah pun yang terlewatkan olehmu tentang calon-calon pendamping yang pernah singgah dalam hdupku. kemudian gagal. ahhh, lucunya. Aku selalu berbagi cerita tentang apapun padamu. Hingga untuk satu nama pilihan terakhir dalam hidupku ini. Itu harapanku, dia menjadi pilihan terakhirku. Inginku begitu, tapi tak tahulah untuj jalan hidup ini. Penuh tanda tanya.
Ibu, ingin sekali kujadikan kisah terakhir lelaki ini dalam hidupku. Sekaligus menjadi kado terindah di hari ulang tahunmu 2 minggu mendatang. Aku tau Ibu, dalam setiap sujudmu dan do'amu selalu ada untuk namaku. Apa yang kau harapkan itu sudah ku ketahui.
Dear Allah, mungkinkah untuk ini? Sekali ini saja my Lord, i hopefully. Setiap do'a ini ingin sekali dijabah oleh-Mu. Engkau maha sgalanya, yang menetukan baik buruknya hidupku.
Mungkinkah ini hanya seuntai tulisan yang tidak masuk diakal dan hanya lelucon yang sulit terjadi.
Entahlah, yang jelas dan pasti,
Aku.....
mencintaimu Ibu. Semua ini untuk cintaku kepadamu wahai wanita carrierku. Wanita yang selalu setia melihat, memantau dan memotivasi perjalan hidupku. Ibu, sampai kapanpun aku mencintaimu. Jangan pernah takut, masa tuamu harus bahagia. Aku berjanji, aku akan mendampingimu sampai masa itu nanti.
Ibu, aku menangis saat menuliskan kata-kata ini. Aku ingin kau mengusap, menghapusnya hingga aku tersenyum kembali.
Ibu, maafkan aku jika tidak ada keistimewaan
dihari kelahiranmu kelak. Aku khawatir apa yang sama-sama telah kita harapkan kemarin tidak terjadi. Ibu, jangan terlalu berharap. Karena aku lebih tak kuasa menahan perasaan ini jika kelak tak terjadi.
Ibu,
I Love You. Sejak dulu dan sampai nanti.
.Bungsumu.
di 29 April malam ini akan kutuliskan tentang cinta.
Cinta ini tidaklah main-main, bukan sebatas kata-kata yang terucap kemudian tiada berarti. Cinta yang telah ditanamkan sejak aku hanyalah sebuah benih didalam rahim beliau. Tentu saja cinta ini untukmu Ibu. Hanya saja belum sesempurna cinta yang telah kau berikan selama kurang lebih 25 tahun perjalanan hidupku. Ibu, seandainya aku bisa ucapkan ini didepanmu, aku cuma ingin bilang "jangan pernah tinggalkan aku" dalam waktu yang sangat lama dan kau tak kembali. Aku ingin cinta yang kuberikan ini menular pada buah hati ku kelak kepadamu. Kau bisa merasakan rasa ini Ibu. Sampai tuamu nanti,sampai tak sehelaipun ku lihat warna hitam di rambutmu kelak.
Ibu, setiap 5 waktuku ada do'a untukmu. Biar aku dan Tuhanku yang tau tentang do'aku untukmu. Ibu, maafkan aku jika aku terlahir di dunia ini hanyalah sebagai peresah jiwamu atas ulah-ulahku. Maafkan aku jika aku belum bisa mengabulkan do'amu. Mengabulkan permintaanmu untuk memiliki menantu dari anak bungsumu.
Ibu, sebentar lagi, hampir 2 minggu lagi perayaan ultahmu. Ingin sekali rasanya aku mengadokan calon mantu lelaki yang shaleh kepedamu. Betapa besar keinginanmu untuk anak kesayanganmu ini.
Ibu, kita sudah sama-sama berdo'a untuk harapan ini. Tidak ada satu kisah pun yang terlewatkan olehmu tentang calon-calon pendamping yang pernah singgah dalam hdupku. kemudian gagal. ahhh, lucunya. Aku selalu berbagi cerita tentang apapun padamu. Hingga untuk satu nama pilihan terakhir dalam hidupku ini. Itu harapanku, dia menjadi pilihan terakhirku. Inginku begitu, tapi tak tahulah untuj jalan hidup ini. Penuh tanda tanya.
Ibu, ingin sekali kujadikan kisah terakhir lelaki ini dalam hidupku. Sekaligus menjadi kado terindah di hari ulang tahunmu 2 minggu mendatang. Aku tau Ibu, dalam setiap sujudmu dan do'amu selalu ada untuk namaku. Apa yang kau harapkan itu sudah ku ketahui.
Dear Allah, mungkinkah untuk ini? Sekali ini saja my Lord, i hopefully. Setiap do'a ini ingin sekali dijabah oleh-Mu. Engkau maha sgalanya, yang menetukan baik buruknya hidupku.
Mungkinkah ini hanya seuntai tulisan yang tidak masuk diakal dan hanya lelucon yang sulit terjadi.
Entahlah, yang jelas dan pasti,
Aku.....
mencintaimu Ibu. Semua ini untuk cintaku kepadamu wahai wanita carrierku. Wanita yang selalu setia melihat, memantau dan memotivasi perjalan hidupku. Ibu, sampai kapanpun aku mencintaimu. Jangan pernah takut, masa tuamu harus bahagia. Aku berjanji, aku akan mendampingimu sampai masa itu nanti.
Ibu, aku menangis saat menuliskan kata-kata ini. Aku ingin kau mengusap, menghapusnya hingga aku tersenyum kembali.
Ibu, maafkan aku jika tidak ada keistimewaan
dihari kelahiranmu kelak. Aku khawatir apa yang sama-sama telah kita harapkan kemarin tidak terjadi. Ibu, jangan terlalu berharap. Karena aku lebih tak kuasa menahan perasaan ini jika kelak tak terjadi.
Ibu,
I Love You. Sejak dulu dan sampai nanti.
.Bungsumu.
Sabtu, 26 April 2014
Insya'Allah
24 April 2014,
Adalah kali pertama kita dipertemukan.
Mungkinkah dalam waktu tiga hari ini aku dengan mudahnya mengagumimu?
Aku mengakui, semua yang aku impikan hampir mendekati kata sempurna. Semua ada di kamu.
Satu hal yang menarik perhatianku adalah, keta'atanmu pada Tuhan-Mu.
Allah SWT,
Mungkin aku masih belum bisa percaya penuh. Karena kita baru menghitung hari.
Aku percaya pada-Mu ya Rabb, kesabaran dan keikhlasan seiring do'a dan usaha ini akan memiliki ending yang indah. Insya'Allah.
:-*
Adalah kali pertama kita dipertemukan.
Mungkinkah dalam waktu tiga hari ini aku dengan mudahnya mengagumimu?
Aku mengakui, semua yang aku impikan hampir mendekati kata sempurna. Semua ada di kamu.
Satu hal yang menarik perhatianku adalah, keta'atanmu pada Tuhan-Mu.
Allah SWT,
Mungkin aku masih belum bisa percaya penuh. Karena kita baru menghitung hari.
Aku percaya pada-Mu ya Rabb, kesabaran dan keikhlasan seiring do'a dan usaha ini akan memiliki ending yang indah. Insya'Allah.
:-*
Selasa, 01 April 2014
aku dan cerita tengah malam
Jangan coba-coba lagi membukanya,
Sudah ku katakan dari dulu wahai Putri Tidur!
Kau tidak akan pernah kuat melihatnya kembali hadir di otak kecilmu.
Jangan sok tegar,
Itu menyakitkan bukan?
Biarlah, jalani saja hidupmu dengan tanpa menyentuh pintu masalalumu.
Kelak kau tergoda untuk membukanya,
melihat isi yang ada didalamnya.
Benar sekali, disana ada dia dan bidadari surganya!
Mana mungkin lagi kau bisa masuk kesana.
Malam ini kau terjebak dalam rasa keingintahuanmu,
Istilah Kepo dan stalker merasuki dirimu Putri tidur.
Selamat,
Kau berhasil melihat dia.
Dia tak sendiri lagi,
Tidurlah Putri Tidur.
Hapuslah air mata bodoh itu.
Ini bukan kisah fiktif.
Berdo'a,
Tidurlah,
Kelak kau harus bangun dengan hari yang lebih baik!
Sudah ku katakan dari dulu wahai Putri Tidur!
Kau tidak akan pernah kuat melihatnya kembali hadir di otak kecilmu.
Jangan sok tegar,
Itu menyakitkan bukan?
Biarlah, jalani saja hidupmu dengan tanpa menyentuh pintu masalalumu.
Kelak kau tergoda untuk membukanya,
melihat isi yang ada didalamnya.
Benar sekali, disana ada dia dan bidadari surganya!
Mana mungkin lagi kau bisa masuk kesana.
Malam ini kau terjebak dalam rasa keingintahuanmu,
Istilah Kepo dan stalker merasuki dirimu Putri tidur.
Selamat,
Kau berhasil melihat dia.
Dia tak sendiri lagi,
Tidurlah Putri Tidur.
Hapuslah air mata bodoh itu.
Ini bukan kisah fiktif.
Berdo'a,
Tidurlah,
Kelak kau harus bangun dengan hari yang lebih baik!
Minggu, 30 Maret 2014
Ku Titipkan Hati ini Pada-Mu
Dear Allah,
Izinkan aku untuk menitipkan separuh hatiku pada-Mu.
Aku percayakan sepenuhnya pada-Mu,
Kelak Kau akan memberikannya pada waktu yang baik,
Pada lelaKi yang baik..
Kelak separuh hatiku akan menemukan teman sejatinya, separuh hati itu ada pada-Mu.
:-)
Izinkan aku untuk menitipkan separuh hatiku pada-Mu.
Aku percayakan sepenuhnya pada-Mu,
Kelak Kau akan memberikannya pada waktu yang baik,
Pada lelaKi yang baik..
Kelak separuh hatiku akan menemukan teman sejatinya, separuh hati itu ada pada-Mu.
:-)
Menikmati malam
Ya, hari ini aku benar-benar menikmati malam di lantai 3 ruang Meranti.
Sebagai seorang perawat, inilah yang harus ku jalani. Duduk manis di Nurse Station menunggu panggilan lewat bel dari ruangan masing-masing pasien.
Entah itu berupa infus habis, atau mendengarkan keluhan pasien yang terjadi malam ini.
Ya, semoga saja aku tetap menikmati hari-hariku sebagai seorang perawat. :-)
Sebagai seorang perawat, inilah yang harus ku jalani. Duduk manis di Nurse Station menunggu panggilan lewat bel dari ruangan masing-masing pasien.
Entah itu berupa infus habis, atau mendengarkan keluhan pasien yang terjadi malam ini.
Ya, semoga saja aku tetap menikmati hari-hariku sebagai seorang perawat. :-)
Kamis, 06 Maret 2014
Barakallah
Alhamdulillah say to my Lord, Allah SWT.
Awal maret lalu kujalankan niatku berhijab untuk menutup auratku.
Allah, aku tahu Engkau maha pengampun. Aku tahu, aku seperti telanjang kembali ketika sampai di tempat kerja aku harus membuka lagi hijabku. Seharusnya aku mencari pekerjaan yang bisa mengizinkan karyawannya untuk tetap berhijab. Tuhan, mungkin belum saat ini. Aku telah meniatkan segalanya, semoga Kau masih memberi kesempatan untuk ku.
Allah, semoga ini adalah pilihan terbaik sebagai seorang wanita muslim. Aku tau, sebagai wanita muslim ini adalah kewajiban dari dulu untuk menutupi auratnya. Semoga tidak ada kata terlambat untuk berubah.
Semoga ini menjadi berkah dalam hidupku. Menjadikan ku untuk lebih baik ke depannya. InshaAllah.
Senin, 03 Februari 2014
penantian
aku menunggu akan datangnya hari dimana kau akan menyematkan cincin itu dijari manisku, di hari bahagia kita nanti....
Selasa, 28 Januari 2014
Langganan:
Postingan (Atom)