Senin, 08 Desember 2014

Tahajud

Tuhan, Allah maha Besar..
terbangun aku dari tidurku dan menangisi kesedihanku..

tak mungkin aku menyimpannya sendiri,

aku selalu berbagi padaMU dalam setiap permasalahanku.

kesedihan dan kebahagiaanku adalah milikMU.

aku selalu nyaman dan lega ketika telah berbagi kepadaMU.seperti pertengahan malam ini aku terbangun, kuceritakan dalam sujudku, kucurahkan dalam do'aku.

segala permohonan kuserahkan, berharap masih ada secercah kebahagiaan untukku..

aku bahagia dengan segala lika liku perjalanan ini. kunikmati setiap bait-bait keruwetan permasalahan yang KAU ujikan Tuhan..

 aku percaya atas setiap ujian ini tersimpan kebaikan yang luar biasa hikmahnya.

Allah, Tuhanku yang maha besar. dengarkanlah setiap permohonanku. kabulkan yang benar-benar pantas KAU berikan untukku.


Hanya KAU yang mampu menenangkan hatiku. ketika mereka tak bisa menjadi tempat aku bercerita...
 Seperti ada ikatan di jiwa raga ini kepadaMU Tuhan, selalu KAU berikan kekuatan dalam setiap do'a yang ku panjatkan.

Luar biasa sedih ini ya Rabbi, tak henti-hentinya aku menangis dalam lisan yang kusampaikan padaMU.

aku percaya Tuhan, semua ini milikmu.




sehingga aku menyadari, apa yang ku jalani ini atas kehendakMU. setiap hal yang ku lakukan semua karenaMU....

terbalaskan atau tidak atas apa yang aku lakukan, dalam setiap kebaikan dan keburukan, itu kehendakMU Allah, Tuhanku...

aku terlalu lemah, sehingga aku harus menangis untuk mengiringi bahagia dan sedihku. aku meras lega untuk setiap tetesan air mataku...yang mengalir menemani bait-bait do'a permohonanku...
 Tuhan, terimakasih untuk terciptanya semua ini.


aku ingin melewati semua ini dan menghadapinya dengan sabar serta keikhlasan. apapun itu, aku ingin kesabaran dan keikhlasan ini menjadi teman hidupku..

 Tuhan,

buatlah yang buruk itu menjadi baik,

buatlah yang baik itu akan abadi dalam kebaikan selalu...

tenangkan aku sampai akhir nafasku...

sabarkan aku sampai akhir hidupku...

do'aku padaMU ya Rabbi.....
 inilah Tahajudku yang ke sekian kalinya...

walau ini tak sering dalam hidupku'''

seharusnya aku terus bersamaMU Allah Tuhanku!

















Rabu, 26 November 2014

Penantian

Sudah hampir 4 bulan berlalu, vacum dari blogger ini. Tepatnya 4 bulan yang lau, tulisan terakhirku adalah penantianku di bulan Agustus untuk menerima lamaran dan tunanganmu.
Hari ini ku mulai lagi tulisanku, masih tentang penantian. Penantian bulan Februariku. Tanggal yang sudah kita tentukan, waktu yang terbaik untuk memulai kehidupan yang baru.

Mas Diky ku sayang, jangan khawatir, semoga rezeki pernikahan ini ada untukmu ataupun untukku. Aku berharap Allah memprioritaskan sgalanya untukMu. Memurahkan rezekimu, melancarkan hari-harimu bersamaku.
 Sayang, perasaanku begitu kuat untuk perjalanan karirmu, kesuksesanmu. Dimulai dari keinginan untuk mengikuti tes CPNS kementrian beberapa bulan yang lalu. Diantara dua pilihanku berharap kau mengikuti ujian BPK atau Kehutanan. Entah mengapa prasangkaku kepada Allah begitu baik. Aku punya keyakinan yang kuat kau akan menjadi bagian di instansi keuangan ini. Takaburkah aku?

Ya Allah, semoga do'aku untuk calon suamiku ini Kau kabulkan ya Rabby. Izinkan kekasih yang kucintai itu berhasil disini. Begitu bahagianya ketika aku mengetahui hasil ujian TKD dirinya mencapai target. Tak diragukan lagi, kau harus mengikuti tahap kedua. TKB, FGD dan wawancara sekaligus. Bagaimana hasil akhir semua ini ya Allah? Semoga Allah SWT menaikkan derajatmu sayang. Semoga masih ada harapan untuk menjadi keluarga besar BPK.
 Semoga Allah mengabulkan do'a ini....



Dua hal yang kunanti saat ini. Penantian tes BPK dan hari H kita berdua sayang.
 Semoga dimudahkan. Semoga kita tak pernah salah memilih, dan bisa melengkapi satu sama lain.

 Aku mencintaimu calon Imamku. Bimbing aku kelak untuk bisa menjadi istri yang Shalihah....

Aamiin,




Sabtu, 19 Juli 2014

August, Please come.... ?

"Perempuan yang mendampingi Diky ini nanti Insya'Allah hidupnya bahagia dunia akhirat"

Kata-kata itu selalu melekat dihati ini ya Allah. Kata-kata yang pernah terucap dari bibir sang Ayah sewaktu di mobil sambil menunggu si Mas membeli nasi bungkus untuk makan siang dirumahnya. Ketika itu aku tak pernah tau tentang hubungan ini, siapa sebenarnya aku didalam kehidupanmu ini?







Aku tidak pernah bisa menolak kuasa Allah dan kehendak-NYA. Ternyata Allah memberi jalan ini agar kita bisa meneruskan perjalanan hubungan ini yang sempat dua kali terhenti kemarin. Aku tidak tau dan tidak berani untuk menerka-nerka ending kisah cinta kita sayang. Biarlah semua mengalir begitu saja dengan cara kita berdua. Kelak hasilnya kita yang akan menikmatinya.

 Perkenalan awal tahun lalu yang sempat terputus karena kesan yang tak begitu baik dimatamu, kemudian dipertemukan kembali di akhir bulan April dimana tempat aku bekerja. Kursi tunggu didepan Ruang Rontgen itulah saksi pertemuan kita.

 Siapa sangka pertemuan itu menyatukan kita kembali dalam ikatan yang tidak aku mengerti. Kita hanya sesuka hati untuk menjalankannya. Hubungan yang tidak memiliki kepastian. Aku menikmati ini juga dengan rasa keraguan. Aku hanya meniatkan didalam hati, "Kalau memang ini jodohku, pasti kami akan bersama. Semoga lelaki ini baik untuk Agamaku, rizkiku dan keturunanku". Do'a ini adalah do'a yang kupanjatkan selalu untuknya ya Rabb..

Aku kecewa, tapi untuk apa? Toh kita bukan siapa-siapa dan tidak tau untuk apa menjalani semua ini. Ya, itulah gambaran perasaanku ketika aku mendapatkan kabar yang tidak ku mengerti resikonya buat hubungan kita. Bagaimana mungkin aku harus marah pada lelaki yang belum menjadi milikku seutuhnya, disaat itu dia membuat suatu masalah. Ahhhh, sudahlah.... itu hanya kesalahpahaman. Ya, pada akhirnya aku mengerti mungkin ini hanyalah kesalahpahaman. Sempat menghilang, pergi dan tak ingin aku meneruskan permainan ini. Aku merasa semua telah berakhir.....

Aku tak bisa menolak pertemuan ini Tuhan. Ketika aku berharap semua harus berakhir, maka KAU menghendaki semua ini harus dimulai dari sini dan ditempat ini lagi. Disaat aku berniat membuka hati kembali pada yang lain, ternyata KAU menghendaki aku untuk menutupi segera hati ini. KAU perencana yang indah Tuhan. Bagaimana mungkin aku meminta lelaki ini untuk terbaring disini, dikamar ini? Sedikitpun aku tak terlintas harapan untuk merawatnya sakit. Aku hanya pernah terlintas, suatu saat kita akan bertemu lagi disini, dimana perusahaan tempatmu bekerja telah memiliki kerjasama dengan Rumah Sakit tempat aku bekerja. Ya, ternyata Allah memepertemukan kita lagi disini.

 Enam hari telah berlalu, masa perawatan telah berakhir. Takut adalah rasa pertama yang terlintas di fikiranku. Mungkinkah ini akan berakhir lagi Tuhan? Iya ataupun tidak, aku telah mempersiapkannya dengan baik. Aku telah mengatur rasa ini. Aku tidak ingin terbuai dalam perasaan ini. Aku bahagia sekali tentunya bisa merawat orang yang telah berhasil mengambil hatiku kembali. Aku semakin menumbuhkan perasaan ini dalam waktu yang begitu cepat. Aku begitu berempati dan bersemangat untuk bisa disampingmu sayang ketika kau terjatuh. Rasanya ingin kuhabiskan 24 jam waktu yang ada. Walaupun ternyata itu tidak mungkin... :-)
Aku begitu bahagia disampingmu, padahal ini akan berakhir. Cepat atau lambat mungkin semua akan selesai disini...

 Sampai pada akhirnya apa yang ku fikirkan ini hanyalah sebatas ketakutanku saja. Aku terlalu khawatir untuk semua ini. Padahal aku seharusnya bahagia telah dipertemukan Allah dengan semua ini. Keluarga yang begitu aku kagumi... dan ingin sekali aku menyayangi mereka serta bergabung didalamnya. Oh Tuhan, mimpikah aku untuk semua ini. Aku harus menahan kebahagiaan ini, aku tak ingin kehilanganmu Diky. Ternyata sampai detik ini kita masih melewati berasama....

Aku hampir tak percaya, bahwa aku mau tak mau harus mendengarkan ini semua. Kejutan darimu....

 Kau menyiapkan sepasang cincin ini untuk hubungan kita. Pengikat keseriusan hubungan ini. Tahap awal untuk kita bisa melanjutkan ke hubungan yang sesungguhnya...
 Allah, mungkinkah kami bisa bersama?
 


Mas Diky sayang, Abi nya Umi...
Semoga rencana kita di Agustus mendatang dikabulkan Allah. Semoga dipermudah, dilancarkan.... Aamiin..
 Aku hanya bisa berdo'a dan berharap padaMU ya Rabbi....







Allahumma Yassir Walaa Tu'assir...

Aku tuliskan sampai disini saja untuk kisah beberapa bulan ini. Semoga cerita bulan besok akan lebih baik ya Tuhan... ya Rabbi...

Aku mencintaimu Mas....
 Pipi,
 Abi,
 Sayangqu Diky Pranata Kusuma...




















































































































































































































Selasa, 01 Juli 2014

Jalan Allah itu baik, seperti pertemuan kita...

dear my blog..
 banyak kisah yang terlewatkan tentangnya yang tak sempat kutuangkan disini. aku terlalu bahagia semenjak kejadian beberapa waktu yang lalu. semua hanyalah kesalahpahaman yang belum sempat kutanyakan padanya. hingga akhirnya Allah menyatukan kami kembali lagi lewat ujianNYA yang diberikan untuk dia.

ya, sakit yang dia derita mempertemukan kami kembali dan menyatukan hubungan baik kami kembali. Allah memberi kesempatan padaku untuk merawatnya. Allah memberi kesempatan padaku untuk mengurusi dan memanjakanny. Perawatan dalam waktu 6 hari membuatku kembali jatuh hati dan sangat menyayanginya. disana pula Allah memberi kesempatan padaku untuk ikhlas melaluinya. disana pula Allah memberi kesempatan padaku untuk kenal lebih dekat dengan keluarganya. sepanjang perjalanan ini aku terus bersyukur dan berterimakasih pada Allah.
 kesedihan ataupun kebahagiaan yang telah Allah berikan, itu adalah ujian. seberapa sanggup aku bertahan dalam ujian itu, adalah bentuk kualitas diri yang telah Allah berikan untuk diriku.

Allah, terimakasih banyak telah menghadirkan seorang dia untuk hidupku. banyak perubahan dalam hidupku menuju ke kebaikan semenjak dia hadir. Aku ingin dekat selalu padaMU ya Rabb. Tanpa dia ataupun tidak, aku ingin terus merubah diriku ke arah kebaikan. Allah aku serahkan kepadaMU skenario hidup ini. Baik atau buruknya kebersamaan kami kelak, engkau yang punya kuasa. Aku tidak dapat mencegah pertemuan ini. sudah tak lain dia adalah lelaki baik yang mampu membawa wanita ke kebahagiaan dunia akhirat. siapapun tak ingin melepaskannya. sedangkan aku masih dalam tahap perubahan dan merasa tak pantas untuk menemani hari-harinya. aku serahkan sgalanya padaMU Rabb, aku tak mampu menolak takdir dan kuasaMU. saat ini aki jalani lewat do'a dan ikhtiar, jika kelak kami terus bersama maka bawalah kami menuju jalan SurgaMU. tapi jika kelak takdirmu kami harus berpisah, maka itulah yang terbaik.
 Ya Tuhan, saat ini dia masih tahap penyembuhan dan pengobatan. do'aku selalu menemani langkahnya. InsyaAllah aku masih bertahan untuk mendampingimu Mas. Semoga segera diberi kesembuhan. Aamiin.

Aku selalu merindukanmu syg...





Sabtu, 14 Juni 2014

The End cause Allah

dear my note,
Ini coretan terakhir tentang dia. Walaupun hati ini tidak menginginkannya. Mau tak mau aku harus merubah kembali perasaan ini. Kelak aku akan belajar membuka cerita baru lagi. Semuanya akan ku ceritakan kembali disini. Di "Putri Tidur" ku...
Tuhan, mungkin ini jawaban dari segala do'a. Engkau menunjukkan semuanya disaat aku akan memulainya kembali. Tidak ada kata terlambat untuk mencegah rasa ini, aku harus bisa. Untuk kedepannya, semua akan terbiasa kembali. Aku harus bisa.
 Dear my note,
 Tidak ada lagi tulisan-tulisan tentangnya. Karena semua sudah berakhir. Berakhir tanpa kejelasan. Kabar yang kudapati dari temanku sendiri dan tak lain itu temannya pula. Aku memang bukan pilihannya. Dari awal aku sudah mengira, aku terjebak dalam permainannya. Pengharapan-pengharapan yang diberikannya hanyalah sebatas kata-kata. Komunikasi yang indah tak bertujuan ini telah selesai. Kabar itu tak seharusnya membuatku bersedih. Karena aku bukan sesiapamu. Seharusnya aku tak menyakiti diriku sendiri dengan kesedihan ini. Tapi perasaan ini tak sempat ku cegah, karena dia tercipta sendiri sebelum semuanya berakhir. Ya sudahlah, kenyataannya aku bukanlah pilihannya. Jika dia mengharapkanku, mana mungkin ada pilihan lain. Sekalipun yang lain bersamanya itu hanyalah persinggahannya sementara ataupun sebagai mainan baru untuknya. Dia telah bermain dalam permainan yang dia buat sendiri. Aku tidak bisa bergabung terlalu lama. Waktu yang singkat ini buatku sudah sangat cukup. Waktu 6 minggu berlalu begitu saja, tanpa ada peristiwa penting yang dapat ku ingat.
 Aku memilih pergi, karena aku tau ini pilihan yang terbaik untukku dan dia. Dia tak menyakitiku, aku saja yang terlalu membahagiakan diri untuk menjalankannya.
 Tuhan, ini do'aku yang lalu. Jika kau meridhoi, kami akan bersama. Jika ini tidak baik untuk kami kedepannya, pisahkanlah kami dengan cara-MU. Tunjukkan yang harus ku ketahui, dan KAU tunjukkan semua itu. Feeling tak pernah salah, dia datang dengan sendirinya memberitahu ketidakpastian ini.

Tuhan, mungkin aku sedih. Ini hanyalah sementara. Aku percaya rasa sedih ini akan hilang dengan membuka cerita baru lagi. Cerita yang akan ku tuangkan dalam blog ini. Setiap perjalanan ada rintangan, inilah rintangannya..

 Tuhan, tidak akan ada lagi pertemuan yang seperti aku harapkan kemarin. Aku menanti janjinya yang singgah di istanaku. Berharap sekali bisa ku perkenalkan pangeranku pada Ibu. Ahhhh sudahlah Putri tidur..., Allah sudah mengaturnya dengan baik...





 Tuhan, aku akhiri semua karena-MU.

 Jika ini baik untukku, kurelakan....






Jumat, 13 Juni 2014

Kau adalah harapan semu

Tuhan, apa yang harus aku lakukan ketika aku menyukai ciptaan-Mu?
Aku tidak bisa menyuarakan perasaanku. Aku hanya bisa menunggu kehadirannya yang suka-suka maunya. Aku sudah menunjukkan bahwa aku memberi harapan besar padanya. Seharusnya dia mengerti.
Tuhan, jika ini hanyalah persinggahannya dalam beberapa waktu, pisahkanlah kami dengan cara-MU.
Tuhan, jika aku benar-benar tak ada dalam targetnya, biarlah aku memendam sendiri harapan ini. Biarlah aku belajar kembali menata perasaanku. Karena aku tau, aku tidak hanya sekali terluka dalam pengharapan. Aku sudah terbiasa melewati tahap demi tahap jalan-MU.
Tuhan, dia terlalu sempurna untuk ku miliki. Seharusnya dia tak memberikan harapan ini kepadaku. Dia sudah terbiasa memberi harapan kepada setiap insan wanita. Aku terjebak dalam permainannya. Tapi aku tak mau menunjukkan kesedihan dan kekecewaan ini. Aku bisa menahan pedihku, karena aku juga ikut bermain dalam permainan ini.
 Aku kalah karena kelebihanku memang terbatas. Aku tak bisa memenanginya karena kekuranganku tak terbatas. Aku cukup tau diri untuk mendapatkannya.

Tuhan, tidak ada yang bisa ku menangkan lagidi hati ini. Aku ingin semuanya lebih jelas. Bukan sekedar permainan yang ada pemenangnya dan yang kalah. Aku ingin lepaskan semua ini dari fikiranku....




Selasa, 10 Juni 2014

Kepada Bapak Presidenku, Insya'Allah..

Tidak tau kapan pertama kali saya jatuh cinta kepada Bapak. Tepat pastinya tidak tau, kemungkinkan kurang lebih 2 tahun yang lalu sejak pertama kali kmunculannya dan gembar gembor tentang seorang pemimpin yang sederhana, pintar, merakyat dan blusukan. Sejak itu saya langsung jatuh hati pada Bapak.
Keberhasilannya pada saat memimpin Kota Solo membuat saya bermimpi untuk memiliki pemimpin seperti ini di Kota kelahiran saya, Jambi. Ya, mungkin tidak hanya satu yang seperti beliau. Hanya saja tidak atau belum terekspos media. Seharusnya bilapun ada sosok yang seperti Bapak, sudah pasti terekspos. Kemungkinan besar sangat minim pemimpin yang seperti Bapak.
Sosok yang sederhana, merakyat, transparan, bersih anti kkn, dekat dengan rakyat ke bawah, yang memajukan tempat ia berpijak, pemimpin yang full art , dan masih banyak hal lainnya yang menggambarkan tentang Bapak.
Saya sungguh jatuh cinta pada pemimpin harapan rakyat banyak. Apalagi jika saya membaca kilasan-kilasan tentang beliau. Keberhasilan beliau yang dikenal sampai ke negeri luar, dengan bukti pencapaiannya sebagai walikota terbaik nomor 3 di dunia dan salah satu Top 50 Leaders. Terlebih lagi keberhasilan Beliau dalam pencapaian target MDG's. Sebagai seorang yang berprofesi di bidang kesehatan, saya merasa bangga. Karena Program Millenium Development Goals berhasil tercapai. Mengurangi angka kematian anak, meningkatkan kesehatan Ibu dan memerangi penyakit-penyakit menular beresiko tinggi angka kematian seperti HIV AIDS dan TB Paru. Sebagai seorang perawat, saya butuh pemimpin seperti beliau.
 Kepada Bapak yang saya (rakyat) cintai. Saya sungguh sedih ketika nama Bapak menjadi buruk dengan adanya berbagai pemberitaan yang tidak benar tentang Bapak. Ya, semenjak rakyat menginginkan Bapak untuk menjadi pemimpin Negeri ini, black campaign menyerang sosok Bapak. Tidak habis fikir ketika fitnah bermunculan, tak lebih lagi soal kepercayaan yang Bapak anut. Astaghfirullahal'adzim. Entah siapa yang mengatakan Bapak bukanlah seorang muslim. Bapak penganut ini dan itu, jika kelak Bapak menjadi pemimpin, maka negeri ini akan dipimpin oleh orang-orang kafir, Bapak akan menghapuskan ini itu, Bapak akan begini dan begitu. Tidak saya tegaskan tentang sgala keburukan-keburukan yang telah dilontarkan oleh orang-orang sekitar saya. Terlalu banyak fitnah yang tidak masuk di akal. Sungguh saya sedih ketika saudara-saudara sesama muslim memperburuk sesamanya. Bukankan fitnah itu juga merupakan dosa besar. Wallahu'alam. Semoga kelak Bapak dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT. Do'a saya kepada Allah Ta'ala untuk Bapak semoga Bapak terus menjadi pemimpin yang diharapkan rakyat, terus dengan kepemimpinan yang "memanusiakan manusia", merakyat, dan berhasil mencapai semua target Bapak atas Ridha Allah Ta'ala. Terpilih atau tidaknya nanti Bapak di Pilpres 2014, saya akan tetap jatuh cinta kepada Bapak. Bagi saya Bapak adalah sosok Pemimpin yang diimpikan semua kalangan rakyat. Saya percaya kepada kekuasaan Allah, yang terbaiklah yang akan dipilih Allah untuk memimpin Negeri ini. Insya' Allah.

 Ohya, bolehkah saya berharap kepada Bapak, jadi atau tidaknya Bapak sebagai presiden di Negeri ini, saya berharap Bapak terus memperhatikan kesehatan dan pendidikan rakyat. Dengan kesehatan yang baik, pendidikan yang baikpun akan didperoleh dengan baik. Dengan kesehatan serta pendidikan yang baik, maka negeri ini akan dipenuhi dengan bangsa-bangsa yang berpikir cerdas untuk negerinya.

Bapak yang saya cintai, terus perhatikan nasib kami ya, nasib Perawat di negeri ini. Sejahterakan kami juga ya Pak? :-)

Kepada Bapak yang saya cintai, kenapa hati saya terus berkata, bahwa Bapaklah yang akan menduduki kursi kepresidenan. Hati saya terus berkata, bahwa Bapak dan wakil Bapak adalah Presiden dan wakil Presiden RI untuk 2014 mendatang dan seterusnya. Aamiin Allahumma Aamiin.



dari saya,

Perawat yang bekerja di RS Swasta :-)

Bapak Bangsa :-)


Putra Jawa, I Love Him

ciri khas Bapak Jokowi, baju kotak-kotak

we are Rock star

Insya'Allah

good job Bapak