di 29 April malam ini akan kutuliskan tentang cinta.
Cinta ini tidaklah main-main, bukan sebatas kata-kata yang terucap kemudian tiada berarti. Cinta yang telah ditanamkan sejak aku hanyalah sebuah benih didalam rahim beliau. Tentu saja cinta ini untukmu Ibu. Hanya saja belum sesempurna cinta yang telah kau berikan selama kurang lebih 25 tahun perjalanan hidupku. Ibu, seandainya aku bisa ucapkan ini didepanmu, aku cuma ingin bilang "jangan pernah tinggalkan aku" dalam waktu yang sangat lama dan kau tak kembali. Aku ingin cinta yang kuberikan ini menular pada buah hati ku kelak kepadamu. Kau bisa merasakan rasa ini Ibu. Sampai tuamu nanti,sampai tak sehelaipun ku lihat warna hitam di rambutmu kelak.
Ibu, setiap 5 waktuku ada do'a untukmu. Biar aku dan Tuhanku yang tau tentang do'aku untukmu. Ibu, maafkan aku jika aku terlahir di dunia ini hanyalah sebagai peresah jiwamu atas ulah-ulahku. Maafkan aku jika aku belum bisa mengabulkan do'amu. Mengabulkan permintaanmu untuk memiliki menantu dari anak bungsumu.
Ibu, sebentar lagi, hampir 2 minggu lagi perayaan ultahmu. Ingin sekali rasanya aku mengadokan calon mantu lelaki yang shaleh kepedamu. Betapa besar keinginanmu untuk anak kesayanganmu ini.
Ibu, kita sudah sama-sama berdo'a untuk harapan ini. Tidak ada satu kisah pun yang terlewatkan olehmu tentang calon-calon pendamping yang pernah singgah dalam hdupku. kemudian gagal. ahhh, lucunya. Aku selalu berbagi cerita tentang apapun padamu. Hingga untuk satu nama pilihan terakhir dalam hidupku ini. Itu harapanku, dia menjadi pilihan terakhirku. Inginku begitu, tapi tak tahulah untuj jalan hidup ini. Penuh tanda tanya.
Ibu, ingin sekali kujadikan kisah terakhir lelaki ini dalam hidupku. Sekaligus menjadi kado terindah di hari ulang tahunmu 2 minggu mendatang. Aku tau Ibu, dalam setiap sujudmu dan do'amu selalu ada untuk namaku. Apa yang kau harapkan itu sudah ku ketahui.
Dear Allah, mungkinkah untuk ini? Sekali ini saja my Lord, i hopefully. Setiap do'a ini ingin sekali dijabah oleh-Mu. Engkau maha sgalanya, yang menetukan baik buruknya hidupku.
Mungkinkah ini hanya seuntai tulisan yang tidak masuk diakal dan hanya lelucon yang sulit terjadi.
Entahlah, yang jelas dan pasti,
Aku.....
mencintaimu Ibu. Semua ini untuk cintaku kepadamu wahai wanita carrierku. Wanita yang selalu setia melihat, memantau dan memotivasi perjalan hidupku. Ibu, sampai kapanpun aku mencintaimu. Jangan pernah takut, masa tuamu harus bahagia. Aku berjanji, aku akan mendampingimu sampai masa itu nanti.
Ibu, aku menangis saat menuliskan kata-kata ini. Aku ingin kau mengusap, menghapusnya hingga aku tersenyum kembali.
Ibu, maafkan aku jika tidak ada keistimewaan
dihari kelahiranmu kelak. Aku khawatir apa yang sama-sama telah kita harapkan kemarin tidak terjadi. Ibu, jangan terlalu berharap. Karena aku lebih tak kuasa menahan perasaan ini jika kelak tak terjadi.
Ibu,
I Love You. Sejak dulu dan sampai nanti.
.Bungsumu.